Lihat ke Halaman Asli

KKN Pulang Kampung? Yuk Belajar Inovasi Urban Farming dan Tanggap Darurat COVID-19 di area Perumahan

Diperbarui: 12 Februari 2021   02:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan Sosialisasi /dokpri

Kota Bekasi (8/2) Mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro melakukan Kegiatan KKN pulang kampung yang dilaksanakan pada domisili masing – masing akibat adanya pandemi COVID-19. Program kerja KKN TIM 1 Universitas Diponegoro dilaksanakan secara mandiri. Lokasi KKN penulis terletak di RW 008 Perumahan Sapta Pesona.

Program kerja yang pertama adalah kegiatan sosialisasi dan promosi pentingnya urban farming untuk mendukung kota yang berkelanjutan (sustainable city) yang dilaksanakan di Perumahan Sapta Pesona (PSP). Berkaca dari fenomena maraknya alih fungsi lahan perkotaan terutama lahan pertanian dan tegalan menjadi permukiman dan lahan usaha, urban farming menjadi salah satu inovasi yang dapat dilakukan. Fenomena alih fungsi lahan tentunya mengurangi ketersediaan lahan hijau di perkotaan. Jika fenomena ini terus berlanjut, pemenuhan kebutuhan pangan perkotaan akan terganggu dan ketergantungan perkotaan terhadap pedesaan akan semakin tinggi. Urban farming menjadi solusi yang menjanjikan, dengan pemanfaatan sisa lahan perkotaan untuk menghasilkan keuntungan ekonomi dan ekologis.

Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan metode door to door, membagikan leaflet dan edukasi kepada warga RW 008 Perumahan Sapta Pesona. Ketua RW 008 menyambut program urban farming dengan memberikan arahan untuk mendatangi 7 RT di Perumahan Sapta Pesona. Mayoritas warga sudah mengetahui tentang adanya hidroponik yang merupakan salah satu bentuk dari urban farming. Namun sayangnya, banyak warga belum mengetahui peran dari urban farming dalam mendukung penyediaan ruang hijau perkotaan dan perannya dalam mendukung terwujudnya kota berkelanjutan (sustainable city). Sriatun (warga, RT 07) mengatakan bahwa ia sudah lama ingin mencoba tetapi masih belum tahu tentang manfaatnya, setelah tahu, menjadi lebih tertarik untuk mencoba. Warga berharap dapat menerapkan urban farming jika nanti saat sudah mulai pensiun, mengingat urban farming juga menjanjikan secara ekonomis.

Program kerja yang kedua adalah tanggap darurat COVID-19 di area Perumahan. Program  ini dilatarbelakangi oleh fenomena pandemi COVID-19 yang hingga kini terus berlangsung. Hingga saat ini, terdapat beberapa warga RW 008 di Perumahan Sapta Pesona yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Walaupun demikian, masih banyak masyarakat yang belum disiplin dalam mengupayakan pencegahan COVID-19 di area perumahan. Program ini dilaksanakan dengan tujuan edukasi kepada masyarakat mengenai COVID-19, protokol kesehatan, pencegahan dan alur pelaporan bagi warga yang mengalami gejala.

Kegiatan sosialisasi menggunakan media leaflet dilakukan dengan metode door to door dan secara acak dengan warga yang dapat di temui sekitar area perumahan. Umumnya warga sudah paham mengenai apa itu COVID-19 dan gejalanya, namun, banyak warga yang belum memahami alasan penerapan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Pak Fajar (warga RT 002) menyatakan bahwa sudah sering mendengar informasi tentang COVID-19 namun masih belum mengetahui alasan penerapan 3M. Setelah adanya sosialisasi ini, warga menjadi paham mengapa harus menerapkan 3M. Setelah sosialisasi, Mahasiswa KKN UNIP TIM 1 membagikan masker dan mengingatkan kembali untuk tertib protokol kesehatan.

Oleh : Kristantri Rahayu / Perencanaan Wilayah dan Kota
DPL : Irawati, S.H.,M.H.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline