Lihat ke Halaman Asli

Pindang? Ini Kerbau!

Diperbarui: 17 Mei 2022   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://img-global.cpcdn.com/recipes/b248cf6a35816ae8/680x482cq70/pindang-kerbau-khas-kudus-foto-resep-utama.webp

Halo sobat! Tahukah kamu, bahwa di Kudus ada kuliner yang bernama pindang kerbau? Hayoloh, bingung gak tuh? Pindang kok Kerbau?

Kudus Kota Kretek, itulah semboyan kabupaten Kudus yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Semboyan tersebut tak lain tak bukan karena Kudus yang memang terkenal dengan rokoknya. Siapa yang tak kenal dengan Hartono bersaudara? Dilansir dari Inews, keluarga tersebut memulai kejayaannya sejak leluhur mereka, Oei Wie Gwan terkenal sukses dengan bisnis perusahaan rokoknya di Kudus. Djarum.

Apakah di Kudus hanya terkenal dengan perusahaan-perusahaan tembakau saja? Tentu tidak. Kudus juga terkenal akan kuliner berbahan dasar daging kerbau, yang mungkin tidak terlalu lazim bagi beberapa orang. 

Makanan bertipe soto ini mempunyai rasa dominan manis. Kuah mengepul bersantan membuatnya bercitarasa gurih, ditambah dengan manisnya kecap menambah sedapnya makanan ini. Pindang kerbau biasanya disajikan dengan tambahan nasi hangat, daun so (melinjo), bawang merah dan putih goreng. Kalau kamu penikmat pedas, kamu juga boleh menambahkan sambar merah sesukamu. Citarasa kluwek dan kemiri yang diimbangi dengan cantik oleh ketumbar dan jintan, membuat pindang semakin spesial.. Pindang kerbau disajikan di piring yang beralaskan daun pisang. 

Oh ya, apakah kamu tahu mengapa daging kerbau menjadi bahan baku daging yang lazim di Kudus? Sejarah singkatnya, menurut cerita turun temurun, Sunan Kudus melarang jamaahnya untuk memakan daging sapi. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena dulu Kudus adalah daerah bermayoritas agama Hindu. Sejak datangnya Sunan Kudus dan Sunan Muria, masyarakat lebih memilih berkeyakinan Islam. Tetapi demi harmonisnya hubungan Islam-Hindu, Sunan menghimbau agar umatnya tetap menghormati sapi, sebagai hewan suci agama Hindu. Menurut tradisi, kemudian masyarakat setempat mengganti daging sapi dengan daging kerbau.

Kita telah membahas tentang asal muasal daging kerbau di Kudus. Sekarang mari kita bahas masalah pindang itu sendiri. apakah pindang itu? Menurut Bondan Winarno, pakar kuliner terkenal, pindang bisa merujuk pada kuah pindang yang bening kekuningan dengan rasa asam segar, seperti pindang patin. Bumbu pindang kerbau sendiri, mirip dengan bumbu rawon. Tak heran kalau kuahnya berwarna kecokelatan. Bedanya, pindang ini biasanya diberi santan encer, dan ditambahkan daun melinjo muda, seperti yang sudah saya katakan di awal tadi.

Masih penasaran? Kamu dapat menyantap hidangan ini cukup dengan mengeluarkan biaya kisaran lima belas ribu rupiah saja per porsi. Pedagang yang menjual pin-bo cukup banyak, jadi tak perlu risau kehabisan jatah. Pedagang umumnya juga menyajikan berbagai lauk tambahan. Seperti tempe goreng, sate usus, paru goreng, hingga kerupuk rambak (kerupuk kulit). Masih ragu menyantap daging kerbau? Tenang saja, beberapa pedagang juga menyediakan daging ayam sebagai penggantinya. 

Masih banyak lagi kuliner kerbau yang ada di Kudus. Seperti sate kerbau dan soto kerbau. Tak suka dengan daging kerbau? Kamu dapat mencoba Lentog, makanan lontong berkuah santan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline