Lihat ke Halaman Asli

Lia Melankolia

Freelancer

Mengatur Uang yang Cepat Boncos dengan Menerapkan 10-20-30-40

Diperbarui: 20 September 2023   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi uang gampang boncos | pexels.com/cottonbro studio

"Uang gampang banget hilang, dan bingung bagaimana untuk melunasi paylater yang cukup memusingkan. Uang "ugal-ugalan" seretnya, tidak teratur kalau menuju tanggal tua, bagaimana untuk menanganinya?" Ucap dari seorang karyawan di perusahaan biasa, dengan gaji UMR. 

Dia mengikuti saran dari berbagi pihak, baik dari sosial media maupun teman-temannya. Bahwa "setiap orang perlu untuk melek uang. Uang yang bisa bergerak." Selain dirinya yang selalu giat bekerja dari pagi hingga menjelang malam. Ia tergiur dengan yang namanya investasi, hal ini karena banyak benefit yang akan menopang hingga mampu menggeser penghasilan utamanya. Ia tidak akan bersusah-susah untuk bekerja sampingan yang memberatkan tenaga. Karena akses untuk melakukan investasi, cukup mudah tinggal membuka handphone investasi pun jadi. 

Kemudian ia selalu menyempatkan untuk melakukan self reward ataupun hangout bareng teman kerja sehabis pulang kerja. Karena untuk mempererat konektivitas, membangun chemistry secara kekeluargaan sangat diperlukan.

Kalo mengenai budget pakai uang yang ada di ATM, kalau tidak ada ya bisa pakai alternatif lain dengan paylater. Toh, sekarang kebutuhan dasar seperti sabun, pasta gigi, bahkan make up bisa beli ke marketplace, tinggal pilih saja mau hijau atau orange, punya karakternya tersendiri. Self reward harus selalu dilakukan, seperti membeli sepatu yang disuka. Yang penting sudah dalam kesempatan yang tepat, tidak peduli harga, yang penting suka saja. Toh, uang, ya uang sendiri ini. Bukan ngutang ke teman kontrakan. 

Selain itu, mengirimkan uang ke orang tua, harus rutin dilakukan. Meskipun tidak seberapa yang penting ngasih, terutama yang paling pokok membayar listrik di rumah. 

Kelola uang biar terarah

Ilustrasi mengelola uang dalam keadaan mengkhawatirkan | pexels.com/ Dina Nasyrova

Bagaimana ya mengelola uang yang baik agar tidak terseok-seok lagi menuju tanggal tua. Karena kadang kebingungan setengah mati, apalagi kalau sudah sendirian di kontrakan. Karyawan ini ingin mengelola keuangannya dengan baik, meskipun memang pengeluaran tadi belum dikalkulasikan juga dengan biaya kontrakan dll. Dan tidak lupa untuk memasukkan cicilan berupa paylater yang menggunung itu. Kalau diperhatikan secara seksama, ternyata sudah mencapai angka jutaan paylater ini. Self Reward berkedok boros, membuat penyesalan diakhir dan membuat kelabakan bagaimana untuk melunasinya. 

Lagu lawas lagi yang berdendang, "penyesalan datangnya diakhir, kalau di awal namanya pendaftaran. "

Ternyata kebiasaan hangout, juga pelan-pelan menguras isi dompet, yang hasilnya menghasilkan duit receh. Tapi, gimana ya masa menolak ajakan, kan tidak enak ke teman-teman. Untuk menyiasati perihal ini, mulai sekarang mencoba untuk sedikit membatasi. Tidak terlalu sering saja, tapi tetep kok bisa hangout juga, biar nantinya tidak kaku kalau ngobrol dan berbincang hal-hal lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline