Lihat ke Halaman Asli

Misosagapeia: Cinta Yang Mengambil Segalanya

Diperbarui: 7 November 2023   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lifestyle.com

Thomas William, merupakan seorang prajurit yang gigih membela kerajaanya, ia adalah seorang patriot medan tempur, beberapa kali sukses untuk memimpin sebuah perperangan. Selama melawan beberapa kerajaan Aristokrat, ia di kenal dekat dengan Pangeran philips sebagai putera mahkota yang satu- satunya.

Thomas diberikan amanah jabatan sebagai komandan batalion VI dengan daerah Peruschik, daerah yang subur hijau ditentah- tengah, gurun pasir. Selama berperang kerajaan philip selalu mengalami kemenangan terus menerus, karena taktik yang cerdas seorang komandan prajurit.

Hidup Thomas di habiskan di istana sang raja melayani Raja Philips, siang melatih fisik prajurit- prajuritnya, malamnya berdialog tentang taktik, siasat menguasai kerajaan lainya.

Dalam sejarahnya pangeran Philips merupakan satu- satunya putera mahkota, dari raja Augustine, memang dahulu sang raja memiliki dua istri, yang pertama bernama Sisilia, dan  yang kedua bernama Martha. Ada perselisihan diantara keduanya, karena isteri pertama hamil mengandung putera yakni pangeran Philips. Sedangkan Martha tidak pernah hamil selama berumah tangga dengan raja Augustine.

Maka dalam perselisihan itu Martha bersumpah "Bila mana, cintaku ini, Augustine, menghalangimu untuk memberi generasi, maka lihat saja gelombang akan meruntuhkan kerajaanmu". Kemudian Martha diusir dari kerajaan, karena selalu menuai konflik diantara keluarga kerajaan. Raja Augustine, yang pilu hati, merasakan badai yang tak pernah surut di kerajaan.

Dalam setiap malamnya sang raja membawa segenggap mawar hitam, untuk melawat istri keduanya di ruangan tersembunyi. Sekedar untuk berdoa, "Tuhan, ini dosaku, tolong jaga dia, kabulkanlah apa yang dia minta, sungguh cinta ini ingin setara, tapi tidak bisa". Di dalam bilik kamar, Sisilia sengaja mengintip apa yang dilakukan suaminya. Dan sedikit terkejut, bahwa cinta sang raja sudah terbagi- bagi. Sisilia yang cemas, kemudian pingsan, tergeletak di lantai, saat itu juga pangeran Philips lahir di dunia.

Dan karena mengalami pendarahan yang hebat, serta wajah Sisilia yang memucat, ia hanya berpesan kepada suaminya, "Kau boleh membagi cinta, tetapi janganlah kepada anak kita.", seketika ia wafat pada saat itu juga. Raja Augustine mengalami Duka yang pudar, wajahnya yang murung, hari- harinya sunyi melankolis. Satu- satunya yang ia punya adalah puteranya.

Sampai beberapa tahun kerajaannya, selalu diambisi untuk menguasai dan memperluas wilayah. Hingga akhir hayat Raja Augustine ia hanya berpesan untuk menjadi raja yang gagah, jangan melirih karena cinta.

Sampai suatu ketika, kembali pada Komandan Thomas, yang beristirahat dari arah timur Sweizland, sebuah negeri di ujung timur dari Kerajaan Augustine, ia mampir di kedai makan sederhana. Sejenak merehatkan punggungnya, yang tak berhenti untuk berkuda.

Mendengar sejarah kerajaan Augustine, ia justru tertarik untuk menemukan cinta, ia merasakan selama hidupnya ada yang kosong tidak berarti, hanya berperang terus menerus. Tanpa ada keharmonian di dalam hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline