Lihat ke Halaman Asli

Kurangi Polusi dengan Daging Buatan

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13104392351482545873

Daging Buatan?

Selama dua dasawarsa terakhir terjadi peningkatan penelitian dalam pembuatan daging sintetis. Ya, daging buatan atau di kenal dengan daging sintetis merupakan daging yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau pun sel binatang dimana tekstur dan rasanya menyerupai daging asli. Pembuatan daging sintetis ini menggunakan bahan-bahan nabati yang dikenal dengan istilah Texturized Vegetable protein (TVP).

Adapun ilmuwan di Jepang mengembangkan penelitian daging buatan dari kotoran manusia. Peneliti yang bernama Ikeda ini menjelaskan bahwa kotoran manusia mengandung banyak protein sehingga dapat dikembangkan melaui proses ekstraksi protein berharga dan mengubahnya menjadi daging yang layak.

Pengaruh daging buatan ke polusi

Penelitian terakhir di Oxford University dan Amsterdan University membandingkan antara menyebelih daging hewan dengan pembuatan daging sintetis di laboratorium. Pembuatan daging sintetis di laboratorium ternyata mampu mengurangi pembuangan gas rumah kaca yang sebagian besar berhubungan dengan produksi daging hewan.

Para ilmuwan percaya kalau pembuatan daging artifisial mampu memberi makan populasi dunia, sekaligus mengurangi dampak buruk bagi lingkungan. Menurut analisis ilmuwan tersebut lapisan daging hasil produksi laboratorium mampu menekan hingga 96 persen pembuangan gas rumah kaca, yang terhubung dengan industri daging hewan.

Pembuatan daging sintetis ternyata memiliki beberapa keunggulan. Dimana pembutan daging sintetis ini mengurangi 7 sampai 45 persen energi yang dibutuhkan untuk memproduksi daging konsumsi seperti daging babi, daging sapi dan daging domba.

Di samping itu, pembuatan daging sintesis hanya memakai 1 persen dari lahan dan 4 persen dari air, jika dibandingkan dengan produksi daging hewan. Dengan kata lain bahwa penggunaandaging sintetis ini mampu menghemat energy dan air.

Secara keseluruhan, dampak polusi yang dikeluarkan oleh pembuatan daging sintetis jauh lebih rendah dari produksi daging secara konvensional. Meskipun begitu, para peneliti mengatakan bahwa penelitian tersebut masih sangat prematur. Hasil studi menunjukkan masih ada beberapa dampak yang kompleks dalam pengembangan daging tiruan tersebut. (krs)

sumber : http://techno.okezone.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline