Lihat ke Halaman Asli

Jauh Panggang dari Api, Kental Indikasi Enggan Rekonsiliasi

Diperbarui: 29 Juli 2017   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi, Dokpri

Sebutan diatas, tak jauh menggambarkan gerakan pengurus SP lantai 9, yang menurut informasi telah melakukan upaya rekonsiliasi dengan SP Lantai 3, dengan tengara terjadi pertemuan kedua belah pihak, antara  tanggal 19-21 Juli 2017 (pra dan pasca sidang PTUN) yang digelar 20/07/2017 minggu lalu, di Jakarta.Kini saat para anggota dan pegawai wajib tahu, tentang perkembangan terkini langkah-langkah pengurus yang dia amanati, tengah melakukan dan menyampaikan apa.

Dari informasi yang dipublikasikan melalui humas, mengatakan akan terjadi upaya islah/rekonsiliasi. Namun dalam perkembangannya, Pengurus Jumadis Abda Cs, telah melakukan langkah-langkah yang kontra dengan publikasi.

Buktinya, pasca pertemuan kedua belah pihak, yakni kepengurusan lantai  9 dan 3, telah terjadi langkah pelaporan-pelaporan oleh lantai 9,  ke beberapa instansi, seperti ke Polda Metro Jaya, Komnas HAM dan DPR.

Dengan kondisi seperti ini, dapat diartikan bahwa kepengurusan Jumadis Abda Cs., meskipun telah memberikan isyarat akan islah, tentu sulit dipercaya bisa terealisasi, karena telah melakukan langkah-langkah kontra aktifitas dengan yang  dipublikasi.

"Itu artinya, sama juga membohongi public anggota, karena mengatakan akan terjadi rekonsiliasi biar kuat,  kok malah melakukan pelaporan-pelaporan sendiri sebelum islah dilakukan", ungkap seorang anggota yang enggan disebutkan.

"Belum lagi persoalan banding yang diisukan dari pihak lantai 3, maka tak tertutup kemungkinan, statusnya lantai 9 tetap terkatung-katung  menunggu sampai hasil kasasi, dan diakomodirnya sebagai mitra perusahaan malah semakin sulit", tambahnya lagi.

Perlu diketahui bersama oleh anggota SP.PLN, meski  informasi rekonsiliasi telah dipublikasikan, sampai saat ini belum terjadi pelaksanaan.  Dan kelompok  Jumadis Cs, telah melakukan langkah secara  alur mandiri. Akibatnya, apapun yang ditempuh akan menemui kondisi stagnan. Dan disini manajemen sudah berulangkali memberi masukan (bukan intervensi-red), agar segera terjadi islah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline