Lihat ke Halaman Asli

Aceh, Bukti Kemurnian Syariat di Dalam Aturan dan Aparatur Daerah

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

image : merdeka.com Terlihat dua orang satpol PP wanita yang sedang meminta keterangan seorang wanita yang terjaring razia karena agak sedikit terlalu ketatnya pakaian dan tidak mengenakan kerudung Coba kita menilik beberapa informasi dari beberapa aparatur Aceh yang menjadi cerminan yang baik untuk para aparatur di Indonesia, bukan hanya sekedar basa – basi saja dengan jalannya sistem pemerintahan dan bahkan juga mematuhi Syariat islam, ini dikarena juga situasi pemerintahan sudah semi syariat islam yang berdampak baik, mengapa demikian, karena para penegak hukum seperti halnya satpol PP yang kebanyakan konotasinya buruk disebagaian daerah sebagai penertib bangunan liar bagi sejumlah masyarakat miskin kota seperti hal contohnya juga ibu kota Jakarta dengan presentase tingkat ekonomi penduduknya menengah kebawah yang masih cukup mendominasi, dan di Aceh ternyata aparat seperti satpol PP pun bukan hanya sebagai penertib bangunan liar, bahkan juga sekaligus sebagai penegak syariat islam. Aceh yang beberapa waktu lalu hampir merevisi perda tentang aturan para pengendara motor wanitanya, ternyata tak begitu menganggap sepele aturan ini dalam pengaplikasiannya, bahkan juga untuk aturan kesopanan dalam berbusana juga sebagai bahan pertimbangan, walau sampai pada aturan untuk mengenakan kerudung dan pakaian yang sopan bagi wanita non muslim yang memasuki kawasan Aceh, hal ini sesungguhnya ini bisa dibenarkan, karena memperbaiki moral budaya indonesia yang hampir tergerus budaya barat, dan meminimalisir tindak asusila yang banyak berimbas pada banyak kaum hawa, serta seringkali banyak terjadi di tiap tempat seperti beberapa fasilitas umum di ibu kota Jakarta, contoh konkretnya di loket ataupun di kendaraan umum seperti di busway, jadi ada sesuatu yang belum dilakukan Jakarta untuk para wanita dan menjaga martabat wanita, semakin baik martabat seorang wanita disuatu daerah semakin semakin minim juga tingkat asusila, seperti halnya peraturan mengenakan pakaian sopan saat berada di tempat umum, hal ini juga bisa sedikit dimodifikasi sedikit peraturan apa bila ingin mengantri di loket ataupun saat menaiki bus way hendaknya mengganti pakaian atau melampisi pakaian dulu di toilet, dan setelah sampai ketujuan barulah dibuka atau mengganti baju yang diinginkan. Kesan traumatik tersendiri sudah menjadi bagian dari nuansa kengerian suatu kota bahkan mungkin Jakarta, begitu juga ada perbedaan untuk daerah istimewa Aceh Darusalam. faktanya hanya masalah pencegahan atau meminimalisir hal tersebut dan sudah dilakukannya, seperti contah petugas satpol PP justru bisa memberikan nasehat kepada dua orang beragama non muslim yang tertangkap razia karena melanggar peraturan di Aceh, dikarenakan tidak mengenakan pakaian yang sama dengan pengendara motor lainnya di kota tersebut, apa lagi pakaian yang dikenakannya terlihat bisa dibilang ketat. Hal ini mungkin terlihat memaksa, tetapi dilain sisi, di Aceh yang begitu memperhatikan dan menghargai wanita dari sisi busana atau pakaian yang dikenakan, hal ini bertujuan juga demi kebaikan, begitu pula Aturan di tanah rencong ini sudah hampir mengadopsi system islam kearah budayanya, bahkan pemerintahan pun juga berpondasi pada syariat Islam yang kuat, sehingga secara keseluruhan kebiasaannya sudah membentuk aturan yang wajib di masyarakat, kalau saja ada orang yang tidak menegur hal ini, nantinya ditakutkan akan berakibat buruk bagi dua pengendara yang terjaring razia ini, apa lagi keduanya beragama non muslim. Kalau saja petugas satpol PP yang diwakilkan pada HR perempuannya tidak menegur mungkin dua orang ini akan jadi objek tersendiri bagi banyak orang disekitarnya yang jarang sekali melihat busana yang begitu menggoda kaum adam ini. Sungguh peringatan ini menjadi apresiasi khusus untuk Aceh dengan julukan serambi mekah dan daerah istimewa yang sesungguhnya, serta memberikan sedikit pandangan dalam pencegahan tindak pelecehan sexual di beberapa kota besar seperti Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline