Lihat ke Halaman Asli

Krisna Aditya

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

United Indonesia Vs Fans "Abal-abal" Cinta Manchester United, tapi?

Diperbarui: 23 Maret 2021   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: BolaSport.com

Arus mobilisasi yang berkembang pesat dapat menyebabkan tingkat pertumbuhan signifikan pada masyarakat di sebuah daerah dengan angka kelahiran yang ada. Demografis suatu negara, khususnya di Indonesia saat ini dihuni oleh berbagai kelas sosial dengan etnik, ras, agama, bahkan kecintaan mereka terhadap suatu olahraga. 

Di satu sisi, kelas sosial yang merupakan bagian dari subkultur yang menentukan perilaku atau tindakan terhadap sebuah fenomena maupun kegiatan perekonomian yang ada. 

Jika ditelisik secara lebih luas melalui sudut pandang mengenai suatu olahraga yang digemari, kita dapat melihat terciptanya berbagai komunitas yang biasanya menyatukan dirinya untuk mendukung sebuah tim olahraga dengan cara apapun dan bagaimanapun, khususnya olahraga yang sampai saat ini memiliki penggemar yang hampir penghuni dunia memahaminya, yaitu Sepakbola.

Di Inggris terdapat sebuah klub sepakbola yang berasal dari Kota Manchester, yaitu Manchester United. Klub yang sudah mengoleksi banyak gelar adalah salah satu klub yang memiliki banyak pendukung, sejumlah 135,8 juta penggemar dari seluruh dunia (bola.okezone.com). 

Namun, ada media yang menyebutkan juga bahwa Manchester memiliki penggemar sebanyak 1,1 miliar dari keseluruhan penduduk dunia. Kecintaan penggemar Manchester United pun juga dirasakan penggemarnya di Indonesia. Di Indonesia terdapat sebuah fanbase terbesar yang terbentuk oleh karena kecintaannya terhadap Manchester United, yaitu United Indonesia.

United Indonesia mulanya terbentuk sejak 20 Agustus 2006 di Jakarta. 6 orang Founder awal bersepakat untuk membentuk komunitas pendukung Manchester yang aktif secara onlen di internet maupun offline dengan mengadakan berbagai kegiatan bersama. Sampai saat ini, United Indonesia telah mengalami 5 kali pergantian kepengurusan dan selalu bertransformasi menjadi lebih baik lagi. 

Saat ini United Indonesia dipimpin oleh Muhammad Saifudin yang sudah menjabat sejak 2018. Usaha United Indonesia untuk menggaet persaudaraan sesama anggotanya cukup menarik dengan mengadakan berbagai kegiatan, seperti Nonton Bareng (NoBar), Fun Futsal, Gathering Nasional, lomba komunitas, hingga Meet&Greet dengan legenda Manchester United. 

Berbicara mengenai Gathering Nasional, maka dapat disimpulkan bahwa komunitas ini tidak hanya berada di Jakarta, tetapi juga sudah tersebar di berbagai daerah. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 180 chapter United Indonesia dengan total member sebanyak 27.876 orang. Gathering nasional ini memberikan kesempatan bagi para member dari berbagai cabang untuk saling berinteraksi satu sama lain.

Fenomena ini disebut sebagai "melting pot" yaitu orang-orang dari berbagai kebudayaan berbaur bersama-sama dalam satu kebudayaan besar sehingga terbentuklah sebuah kebudayaan yang kuat dan perkasa, melebihi kebudayaan yang sudah ada. Hal ini hampir sama jika dikaitkan dengan politik identitas dimana politik yang didasarkan pada sebuah kesamaan dari keanekargaman bentuk sosial di masyarakat. (Soenjoto, 2019. h.197).

Namun, yang perlu diingat dari gagap gempitanya komunitas United Indonesia di Indonesia, mereka harus "meladeni" yang sebenarnya juga bagian dari fans Manchester United, namun secara militan kelakuan mereka terhadap fans klub sepakbola lain dianggap buruk. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline