Tren berbelanja menjelang hari raya telah menjadi tradisi yang diwarisakan turun termurun hingga generasi sekarang. Menurut kalender tahun 2025, lebaran atau hari raya Idul Fitri tercatat masih sekitar dua bulan lagi.
Meski terbilang masih lama, masyarakat sudah mulai mempersiapkan diri. Mereka berburu keperluan yang diperlukan pada hari besar tersebut. Berbelanja pun menjadi aktivitas yang sayang untuk ditinggalkan.
Bagi sebagian masyarakat di Indonesia, tradisi berbelanja didasarkan pada keinginan untuk menyambut hari raya dengan penampilan baru selain menyajikan hidangan istimewa dan mempersiapkan mudik.
Keinginan konsumsi masyarakat ini semakin diperkuat dengan peningkatan daya beli melalui pendapatan Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahan tempat mereka bekerja.
Para pelaku bisnis pun memanfaat situasi ini dengan penawaran berbagai produk menarik seperti pakaian, smartphone, dan lain-lain. Beberapa toko tertentu di dalam pusat perbelanjaan seperti toko pakaian dan toko elektronik mulai ramai oleh pengunjung.
Para pelaku usaha e-commerce tak ketinggalan sudah menawarkan potongan harga jauh-jauh hari. Pelanggan setia usaha ini tentu tidak perlu repot berkunjung ke grosir atau mall. Semua kebutuhan dapat diselesaikan melalu smartphone.
Baca juga: Imlek, Perjalanan Budaya Mempertahankan Tradisi di Era Modernisasi
Alasan Berbelanja Jelang Lebaran
Secara tradisi dan budaya, momentum lebaran menjadi ajang silaturahmi dan berkumpul bersama keluarga. Tentu, masyarakat ingin memberikan yang terbaik bagi kerabat dan keluarga besar, termasuk menyajikan hidangan lezat dan mengenakan pakaian baru.
Berbelanja untuk persiapan mudik juga memicu kebutuhan praktis seperti pembelian oleh-oleh, makanan ringan, dan perlengkapan perjalanan.