Gangguan kepribadian narsistik atau dikenal dengan istilah Narcissistik Personality Disorder (NPD) merupakan suatu gangguan kondisi kesehatan mental yang membuat seseorang memiliki pandangan berlebihan tentang dirinya dan merasa selalu lebih baik dari orang lain. Gangguan ini sulit diselesaikan karena pengidapnya tidak merasa punya gangguan.
Ciri-Ciri Gangguan Kepribadian NPD
Para ahli menyebutkan bahwa jika persoalan ini sudah menjadi bagian dari kepribadian, maka itu menjadi masalah kesehatan mental seseorang. Dalam kesehariannya, pengidap NPD membutuhkan pengakuan atau validasi dari orang lain. Ia dapat mempengaruhi orang untuk tidak menyukai seseorang terutama jika orang tersebut merupakan saingannya. Dikutip dari laman Health Direct, pengidap NPD dapat memengaruhi 1 hingga 6 orang dari 100 orang di masyarakat.
Pengidap NPD biasanya kurang memiliki empati. Kebaikan-kebaikan yang dilakukan bersifat manipulatif untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, penderita NPD biasanya akan tampil dengan kelembutan kata-kata dan perilakunya yang terkesan baik.
Dalam banyak hal, ia berusaha tampil lebih dan lebih dibanding orang lain. Dalam pikirannya, dialah orang paling baik, paling hebat, dan paling lainnya. Ia selalu merasa superior dibandingkan orang lain di lingkungannya. Bagi orang dengan kondisi yang lebih parah, orang yang berada di luar lingkarannya pun akan diperlakukan sama. Ia akan sulit menerima kritikan dari orang lain, sering mengagung-agungkan dirinya, menganggap dirinya paling benar, dan mengandung tindakan-tindakan manipulatif. Untuk mendukung tindakannya itu, ia sangat bergantung pada orang lain untuk meningkatkan harga dirinya. Hal yang paling menyakitkan bagi pengidap NPD adalah perasaan tidak diakui oleh orang lain.
Varian Tindakan Manipulatif
Ada beberapa jenis tindakan yang bersifat manipulatif, diantaranya adalah love bombing. Tindakan manipulasi emosional ini dilakukan dengan memberikan perhatian, pujian, atau kasih sayang yang berlebihan kepada seseorang untuk mengendalikannya. Tindakan manipulatif bisa menjadi bumerang dan membahayakan karena tanpa disadari orang menjadi terperangkap pada 'kebaikannya' semata.
Contoh tindakan manipulatif lainnya adalah gaslighting. Istilah yang pernah muncul tahun 1938 dalam film Gaslight ini untuk menunjukkan tindakan manipulasi psikologis yang dilakukan seseorang untuk membuat orang lain tidak percaya diri, meragukan dirinya, dan menyalahkan dirinya. Perilaku gaslighting dapat berdampak sangat serius pada kondisi kesehatan fisik dan mental. Korban gaslighting akan merasakan kecemasan, depresi, bahkan lebih parah mentalnya mengalami breakdown. Beberapa contoh perilaku gaslighting adalah meremehkan emosi dan perasaan, berbalik menyalahkan, memutarbalikkan fakta, membuat orang merasa ditinggalkan, mendistorsi pikiran, dan memberikan harapan palsu.
Penyebab, Akibat dan Cara Mengatasi Gangguan Kepribadian NPD