Lihat ke Halaman Asli

Krismas Situmorang

Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Vaksin Polio untuk Kesehatan Anak, Apa yang Perlu Diketahui?

Diperbarui: 28 Juli 2024   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Polio, sumber: https://www.alodokter.com/polio

Tiga hari yang lalu, sebanyak 33 siswa SD Santo Bellarminus, Menteng, Jakarta Pusat, menerima imunisasi polio. Pemberian imunisasi bersifat gratis dan dilakukan oleh petugas kesehatan dan dokter dari Puskesmas Menteng, Jakarta Pusat.

Pemberian vaksin polio dilakukan karena pada usia tersebut, anak-anak masih sangat rentan terhadap serangan penyakit. Oleh karena itu, untuk membangun kekebalan tubuh, diperlukan vaksin untuk membentuk antibodi dalam kadar tertentu.

Pemberian imunisasi ini merupakan langkah rutin sekolah bekerjasama dengan institusi kesehatan yang berada di sekitar sekolah. Selain itu, pihak Puskesmas juga menjalankan program pemerintah untuk memberikan imunisasi ke sekolah-sekolah sebagai upaya pemerintah untuk melindungi anak dari penyakit polio.

Polio dan Imunisasi 

Penyakit polio merupakan jenis penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan secara permanen dan kematian. Imunisasi polio merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah penyakit polio dan komplikasi yang mungkin terjadi.

Imunisasi polio adalah salah satu cara sederhana dan terbilang efektif untuk melindungi anak dari penyakit serius ini. Imunisasi ini tidak hanya membantu melindungi anak, tetapi juga melindungi orang-orang yang berada di sekitarnya dengan meminimalkan penyebaran penyakit polio.

Tujuan pemberian imunisasi polio adalah membuat anak kebal terhadap virus polio dengan cara memberi vaksin polio kepada anak. Vaksin polio dianggap efektif dalam mencegah penularan dan meningkatkan kekebalan tubuh agar terlindungi dari infeksi virus polio.

Pemberian imunisasi polio terdiri dari 2 jenis yaitu imunisasi polio tetes atau oral polio vaccine (OPV) dan imunisasi polio suntik atau inactivated polio vaccine (IPV).

Imunisasi polio tetes menggunakan virus polio yang sudah dilemahkan. Vaksin tersebut diberikan dengan cara diteteskan ke mulut. Sedangkan, imunisasi polio suntik menggunakan virus polio yang dinonaktifkan dengan caram disuntikkan di lengan atas atau paha.

Dikutip dari laman halodoc.com, vaksin polio perlu diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi baru lahir dan ketika bayi berusia 2, 3, serta 4 bulan. Setiap anak disarankan untuk memperoleh minimal 2 dosis IPV sebelum usia 1 tahun. Begitu juga bagi bayi yang telah berumur 1,5 tahun disarankan untuk mendapatkan imunisasi polio booster. Tujuan pemberian imunisasi polio booster adalah memperkuat kekebalan tubuh terhadap virus polio yang mungkin menurun, mencegah infeksi dan penyebaran virus polio.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline