Lihat ke Halaman Asli

Krismas Situmorang

Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Sekolah Bellarminus Menteng Mendidik dengan Hati, Pendekatan Holistik dalam Pendidikan Karakter

Diperbarui: 20 Juli 2024   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi karakter, sumber: dokumentasi penulis.

Dalam pengalaman sehari-hari, jamak ditemui orang-orang yang pintar secara akademik tetapi kurang mampu beradaptasi secara sosial. Mereka cenderung tertutup dan terkesan eksklusif. Sebaliknya, ada orang yang kurang secara akademik tetapi memiliki kemampuan sosial yang baik. Kondisi ini tentu bukanlah sesuatu yang diharapkan. Kombinasi dua kondisi ini diharapkan terdapat dalam diri generasi sejak dini.

Setiap pagi, ada salah satu habitus atau kebiasaan yang selalu diterapkan di lingkungan sekolah SD Bellarminus pada hari sekolah. Kebiasaan itu adalah mengucapkan salam dan selamat pagi kepada guru dan siswa yang masuk sekolah. Kepala sekolah dan beberapa guru akan menyambut para siswa yang datang ke sekolah di pagi hari. Para guru akan bergantian setiap hari untuk ikut terlibat dalam kebiasaan ini. Begitu juga, para siswa yang sudah hadir, secara otomatis ikut serta berdiri di samping gurunya untuk menyambut teman-temannya.

Baik kepala sekolah, guru dan siswa akan menundukkan kepala sebagai tanda hormat. Kebiasaan baik yang selalu dilakukan setiap pagi ini diterapkan oleh para siswa kepada teman-temannya dan para guru. Tidak ada perbedaan, para guru dan kepala sekolah pun ikut melakukan hal yang sama kepada rekan kerja dan kepada para siswanya. Mereka memberi contoh secara langsung dengan ikut menundukkan kepala kepada para siswa.

Kebiasaan ini dilakukan tidak bertujuan agar para guru mendapatkan hormat yang berlebihan dari para siswanya. Kebiasaan ini juga hanya satu dari sekian banyak kebiasaan yang dilakukan di sekolah ini. Hal yang menjadi concern adalah menciptakan peserta didik yang berkarakter unggul dan berkepribadian. Hal ini sesuai dengan visi-misi sekolah yaitu menciptakan peserta didik yang unggul dalam spiritualitas, dapat berbelarasa, dan berdaya saing dalam akademik dan non akademik.

Para siswa tidak hanya diarahkan untuk unggul dari sisi akademik, tapi juga unggul dari sisi non akademik yaitu dibentuk menjadi pribadi yang sopan, ramah, peduli, jujur dalam berperilaku sehari-hari.  

Pendidikan Karakter - Makna dan Tujuan

Para ahli mempunyai ragam pendapat terkait makna pendidikan karakter. Salah satu ahli mendefenisikan pendidikan karakter sebagai usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk membantu individu mengembangkan nilai-nilai moral yang baik, menjadikannya bertanggung jawab, dan membentuk kepribadian yang baik (Lickona dan Davidson (2004).

Ilustrasi pendidikan karakter, sumber: dokumentasi penulis

Pada dasarnya, pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk pribadi yang memiliki nilai moral seperti tanggung jawab, kejujuran, kemandirian, toleransi, kerjasama, dan kepedulian terhadap sesama. Dengan tujuan ini, pendidikan karakter dirasa perlu diterapkan sejak dini kepada setiap individu.

Manfaat Pendidikan Karakter 

Pendidikan karakter dapat membantu individu untuk mengembangkan nilai-nilai moral yang penting, misalnya integritas, tanggung jawab, kejujuran, dan empati. Nilai-nilai itu membuat individu dapat membuat keputusan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline