Lihat ke Halaman Asli

Krismas Situmorang

Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Life Skill Sebagai Modal Kemandirian Anak

Diperbarui: 26 Juni 2024   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi mencuci piring, sumber: https://www.mybaby.co.id/read/tumbuh-kembang/yuk-ajarkan-5-life-skills-ini-pada-anak

Ketika melihat anak-anak berjalan, berlari, bermain, bernyanyi, berbicara, membaca, menulis dan aktivitas lainnya, orang-orang khususnya para orang tua biasanya akan merasa lucu dan gemas. Tingkah polah anak-anak bisa mengingatkan masa lalu orang tua ketika seusia mereka. Di balik perasaan lucu dan gemas itu, biasanya terselip perasaan bangga atas kemampuan yang sudah berhasil dicapai oleh anak.  

Namun, bagaimana perasaan ketika yang terjadi adalah kondisi sebaliknya? Perkembangan anak belum mencapai kemampuan yang seharusnya sudah dicapai oleh anak-anak seusianya. Capaian kemampuan yang dimaksud adalah kecakapan hidup berupa kemampuan mengurus hal-hal sederhana untuk dirinya sendiri.

Ada banyak contoh persoalan yang ditemukan seperti ketidakmampuan anak secara mandiri untuk makan dan minum, memakai baju, mengambil sesuatu, memakai pakaian, memakai sepatu dan mengikat tali sepatu, memegang pensil atau benda lain, dan sebagainya. Para orang tua tentu menginginkan anaknya tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga mempunyai kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan dan persoalan dalam hidupnya. Kemampuan inilah yang disebut sebagai life skill atau keterampilan hidup.

Minim Pembekalan

Di daerah perkotaan khususnya, anak-anak sering mendapatkan pelayanan prima dari orang-orang terdekatnya. Tak dapat dipungkiri, pelayanan prima merupakan ungkapan kasih sayang yang besar bagi anak. Sayangnya, ungkapan kasih sayang itu tidak diiringi dengan pembekalan prima pula bagi anak.

      Baca juga: Agri Field Trip Sarana Edukasi Go Green

Anak akan melewatkan momen 'istimewa' mendapatkan pengalaman belajar berharga di rumah. Akibatnya akan dihadapi ketika anak bersosialisasi di luar rumah dan jauh dari anggota keluarga yang biasa melayaninya di rumah. Pernyataan yang biasa ditemukan adalah bahwa kecakapan hidup itu tidak menjamin kesuksesan seorang anak. Bahwa pengetahuan formal dan kekuatan finansial menjadi modal kuat untuk mencapai kesuksesan. Benarkah demikian?

Tantangan Pendidikan Indonesia

Memasuki abad ke-21, tantangan global dalam dunia pendidikan di Indonesia antara lain: menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan bertahan dan bersaing di tengah era globalisasi. Sebagai sebuah investasi masa depan, pendidikan dilihat sebagai modal individu dan masyarakat bagi keberlangsungan dan percepatan pembangunan bangsa.

Di masa globalisasi seperti sekarang, tantangan baru dalam dunia pendidikan 'memaksa' masyarakat untuk mengembangkan potensi diri dan sumber daya manusianya secara lebih maksimal. Untuk menghadapi tantangan masa depan yang kompleks, anak dipersiapkan dimulai dari hal yang paling mendasar. Meski kodrat sebagai makhluk sosial melekat pada diri manusia, kemampuan dasar berupa kecakapan hidup tetap menjadi hal utama yang harus dikuasai oleh seseorang sejak masih anak-anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline