Seolah tiada pernah berakhir,
gelas yang hampir kosong,
kembali penuh,
belum habis girangku,
kini berganti kelu,
bergerak dalam diam,
menggelitik waktu, detik demi detik.
Asa selalu membara,
tegak melawan gravitasi mata,
berjuang dan berjuang.***
Seolah tiada pernah berakhir,
gelas yang hampir kosong,
kembali penuh,
belum habis girangku,
kini berganti kelu,
bergerak dalam diam,
menggelitik waktu, detik demi detik.
Asa selalu membara,
tegak melawan gravitasi mata,
berjuang dan berjuang.***
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?