kemarin,
hentakan jemari mematuk,
kian melaju seolah enggan berhenti,
sementara waktu terus berlari,
mata telah sendu mengatup, menatap lagi,
sendu menawan hati.
kini,
jemari telah menari, melayang,
dan mata menatap silih berganti,
membelah kata, menuai asa gembira,