Lihat ke Halaman Asli

Krismas Situmorang

Guru, Blogger Indonesia

Nyanyian Penutup Malam

Diperbarui: 5 Februari 2024   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi, sumber: https://id.pngtree.com/freebackground/night-close-up-of-green-rice-fields-and-buildings_2478278.html 

Suasana malam yang tenang menyelimuti kota kecil itu. Bintang-bintang berkelap-kelip seperti permata yang tersebar di langit. Angin sepoi-sepoi menyapu lembut, membawa aroma bunga yang sedap dari kebun-kebun di sekitarnya. Di tepi jendela kamarnya, Dina duduk sambil memandangi langit malam yang begitu indah.

Dina adalah seorang gadis muda yang memiliki bakat luar biasa dalam bermusik. Sejak kecil, ia telah mengembangkan kecintaannya pada musik, terutama saat malam tiba. Baginya, malam adalah waktu yang tepat untuk menyelami ke dalam alunan melodi dan merangkai kata-kata indah.

Pada malam itu, Dina merasa inspirasi datang begitu intens. Dia meraih gitarnya yang setia menemaninya setiap hari. Dengan lembut, jari-jarinya menyentuh senar-senar gitarnya, menciptakan melodi yang penuh emosi. Suaranya yang lembut meresapi udara, menciptakan keheningan yang indah.

Di dalam kamarnya yang kecil, Dina mulai menyusun lirik lagu. Kata-kata itu seperti riuh rendah hujan yang turun di malam hari, mengalir begitu alami. Ia bernyanyi dengan suara merdu, membiarkan setiap nada dan kata-kata memenuhi ruangan. Lagu ini bukan hanya tentang cinta atau kehidupan, melainkan juga tentang kisah malam yang penuh keajaiban.

Di tengah malam yang sunyi, nyanyiannya mengalun seperti cerita yang diceritakan oleh bintang-bintang. Ia menyampaikan perasaannya, mengungkapkan keindahan dan kesedihan yang ada di dalam hatinya. Beberapa tetes air mata bahkan turun dari matanya, menciptakan harmoni yang lebih mendalam.

Seiring lagu berakhir, Dina merasakan kepuasan yang mendalam. Ia tahu bahwa lagu itu adalah ungkapan dari jiwanya, sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata biasa. Dengan hati yang penuh rasa syukur, ia menutup jendela kamarnya dan membiarkan malam menyapa dengan tenang.

Nyanyian penutup malam itu menjadi warisan keindahan yang tersimpan di hati Dina. Setiap kali ia merindukan ketenangan atau ingin menyampaikan perasaan yang sulit diungkapkan, ia akan kembali ke lagu itu. Begitulah, di balik kegelapan malam, Dina menemukan cahaya dalam nyanyiannya yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline