Lihat ke Halaman Asli

Krismas Situmorang

Guru, Blogger Indonesia

Kisah Penjual Es Keliling

Diperbarui: 4 Februari 2024   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi:,sumber: berbaginews.com

Ada seorang penjual es keliling bernama Ludi. Ia tinggal di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hijaunya sawah dan gunung yang menjulang. Ludi adalah pria paruh baya yang ramah dan penuh semangat. Setiap pagi, dia akan mempersiapkan sekeranjang es yang diisi dengan berbagai rasa yang segar dan lezat.

Ludi memulai hari-harinya dengan membunyikan lonceng kecil di depan rumahnya, memanggil anak-anak dan penduduk desa untuk datang kepadanya. Dia senang melihat senyum ceria di wajah para pelanggannya setiap kali dia tiba dengan keranjang es di punggungnya.

      Baca juga: Cerita Senja

Setiap kali Ludi melewati jalan-jalan desa, dia selalu berhenti di depan rumah anak-anak kecil yang bermain di halaman. Dengan senyuman hangat, dia akan menawarkan es kepada mereka dengan harga yang terjangkau. Anak-anak pun bahagia mendapatkan es kesukaan mereka, dan Ludi merasa gembira melihat keceriaan mereka.

Namun, suatu hari, cuaca tiba-tiba berubah. Angin kencang dan awan gelap menggantikan sinar matahari. Ludi merasa prihatin karena esnya akan cepat meleleh. Namun, tanpa ragu, dia tetap melanjutkan perjalanannya.

Ketika hujan mulai turun deras, Ludi mencari tempat berteduh di dekat sebuah pohon besar. Dia berpikir untuk pulang, tapi melihat sekelompok anak-anak kecil yang berlindung di bawah atap rumah mereka. Tanpa ragu, Ludi menghampiri mereka dan menawarkan es dengan senyuman.

"Mas Ludi, kenapa jualan es di hujan?" tanya salah satu anak.

Ludi tersenyum, "Karena es ini bisa menghangatkan hati kita meskipun cuaca dingin, Nak."

         Baca juga: Penantian di Stasiun

Anak-anak itu tertawa dan menerima es dari Ludi. Meskipun basah kuyup karena hujan, keceriaan mereka tidak pudar. Ludi menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari sinar matahari, tetapi juga dari kebaikan dan kehangatan hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline