Lihat ke Halaman Asli

Krismas Situmorang

Guru, Blogger Indonesia

Pengendalian Lidah Dalam Konteks Pengajaran (Sebuah Refleksi Pribadi)

Diperbarui: 7 Januari 2024   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: ilustrasiSumber: https://todayswisdoms.com/2020/03/hati-hati-dengan-lidah/

Berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi antar manusia. Ketika berbicara, orang menyampaikan maksud dan tujuannya. Berbicara juga menjadi cara untuk mengungkapkan perasaan kepada orang lain.

Berbicara sebagai sarana komunikasi tentu perlu dikelola dengan baik agar maksud dan tujuan dapat tersampaikan dengan baik dan dimengerti oleh masing-masing orang yang mendengar. Pengelolaan cara berbicara ini dikenal juga dengan istilah lain yaitu etika berbicara atau pengendalian lidah.

Kata 'lidah' seringkali digunakan sebagai pengganti kata 'mulut' sebagai alat untuk berbicara. Lidah menjadi sangat penting karena lidah dapat mencelakakan atau menyelamatkan.

Beberapa penafsir mengatakan bahwa pengendalian lidah adalah hal yang tidak dapat dilakukan namun sebagian lain menafsirkannya sebagai hal yang tidak mudah namun dapat dilakukan dengan hikmat dari Sang Pencipta.

Sebagian orang mempunyai tanggung jawab untuk mengajar dalam pengertian membagikan atau menyampaikan "sesuatu" kepada orang lain. Mengajar adalah kegiatan yang menuntut kompetensi dan kapasitas yang layak.

Orang yang mengajar  (pengajar) berpotensi menjadi "peramal" dalam pengertian memberikan penafsiran bebas menurut dirinya sendiri jika tidak memiliki kompetensi dan kelayakan.

Pengajar akan merasa "dihakimi" dengan lebih tegas dan mendalam daripada non-pengajar karena pengajar dianggap mengetahui tentang apa yang diajarkannya.

Inkonsistensi Lidah

Pada umumnya, orang tanpa kecuali memiliki kelemahan dalam pengendalian lidah. Pendapat pribadi ini tentu masih perlu didukung oleh penelitian yang lebih mendalam.  

Secara pribadi berpendapat bahwa anggota tubuh yang sulit untuk dikendalikan adalah lidah. Oleh karena itu, orang-orang akan memiliki kekurangan yang sama dalam hal pengendalian lidah. Contohnya: orang yang berbicara terlalu banyak, pada suatu waktu akan keliru dalam perkataan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline