Lihat ke Halaman Asli

Berjalan, Demi Bertemu Sri Sultan

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini saya tulis berdasarkan perjalanan yang saya alami saat Yogyakarta sedang menggelar acara pernikahan Putri Ragil dari Sri Sultan Hamengkubuwana X di Sepanjang jalan Malioboro. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan baik usia balita hingga usia lanjut. Tidak heran jika sosok sri sultan menjadi sosok yang dihormati khususnya masyarakat DIY. Berbondong-bondong menuju jalan malioboro menyaksikan prosesi pernikahan dari GKR Bendoro dengan KPH Yudanegara yang diadakan kemarin (18/10). Diawali dengan niat ingin bertemu dan bersapa dengan Sri sultan saya pun berjalan dari tempat tinggal saya Jetisharjo tepatnya 1km dari utara Tugu. Dengan modal celana pendek, sandal jepit, dan kaos oblong, serta tak lupa juga kamera kesayangan yg saya bawa. Disela-sela perjalanan itu saya menemukan kejadian-kejadian yang tragis hingga kejadian yang lucu. Sekitar ribuan orang menghadiri acara tersebut dengan tujuan yang sama yaitu ingin melihat dan menyaksikan proses pernikahan. Sesampai disana tepatnya pukul 15.30 angkringan gratis pun diserbu banyak orang. Berdesak-desakan dan aksi rebutpun dikerahkan oleh setiap orang berupaya ingin mendapatkan jajanan angkringan. Selang beberapa menit jajanan angkringan ludes habis hanya tertinggal es teh yang tersisa, itu pun masih saja direbutkan. Lucunya lagi ada yang berebut gula dan ada pula yang tidak kebagian gula. Seperti semut yang menemukan gula. Perjalanan saya lanjutkan target saya standby di Kantor Kepatihan tempat dimana nantinya kedua mempelai lewat. Nah disitulah saya menemukan kejadian tragis dan plus lucu, dimana semua orang entah itu anak-anak, remaja, dewasa, lansia saling berdesak-desakan. Karena tidak kuat menahan desakan dari belakang, ada beberapa anak SMA yang pingsan, anak kecil yang menangis karena kehilangan ibunya, remaja yang berusaha naik pagar kepatihan namun sesampainya di atas Handphone nya jatuh, dan ada pula lansia yang terjepit di sela-sela gerbang kepatihan.

[caption id="attachment_136549" align="aligncenter" width="332" caption="Seorang nenek berusaha mendapatkan angin segar akibat desak-desakan dengan warga yang ingin melihat GKR Bendoro dengan KPH Yudanegara di gerbang kepatihan kemarin."][/caption]

Tepat pukul 5.35 GKR Bendoro dengan KPH Yudanegara melewati gapura kepatihan suasana haru dan bahagia melihat kedua mempelai menyapa masyarakat yang menghadiri acara pernikahanya. Terbukti bahwa kepedulian masyarakat akan Sri Sultan masih sangat dihormati. Setelah kedua mempelai masuk di kantor kepatihan, suasana masih terlihat ramai dan akhirnya saya memutuskan untuk pulang. Kembali berjalan namun rasa capek pun hilang karena sudah bertemu dengan Sri Sultan dan GKR Bendoro serta KPH Yudanegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline