Lihat ke Halaman Asli

Kris Banarto

TERVERIFIKASI

Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Apakah Kamu Percaya Ada Kehidupan Setelah Kematian?

Diperbarui: 27 Maret 2022   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kehidupan abadi (Sumber photo by Ron Lach: www.pexels.com)

Setelah kematian menjemput, musnahlah segala apa yang kita miliki di dunia ini. Hanya amal kebaikan yang dapat dibanggakan.

Tingginya tuntutan pekerjaan dan pemenuhan kebutuhan keluarga menjadikan tidak sedikit orang yang tidak merasakan kebahagiaan, sebaliknya mereka mengalami tekanan dan depresi.

Sebagian dari mereka kehilangan waktu berkumpul dengan keluarga, melakukan aktivitas berolahraga bahkan melakukan kegiatan agama. Dampak lainnya adalah pemahaman akan kebenaran menjadi buram.

Kecenderungan meningkatnya depresi tercermin dalam sebuah survei berikut ini:

Hasil survei swaperiksa masalah psikologis selama lima bulan yang dilakukan oleh dr. Lahargo Kembaren, SpKJ, Psikiatri - Spesialis Kesehatan Jiwa dari Siloam Hospitals Bogor menemukan 64,8 persen responden mengalami masalah psikologis seperti cemas, depresi, dan trauma psikologis.

Bukan itu saja sebagai dampak dari depresi maka sebagian dari mereka berniat untuk bunuh diri.

Dalam survei itu juga terungkap 20 persen responden memiliki pikiran lebih baik mati dan ironisnya usia yang terbanyak adalah usia produktif yakni 18-29 tahun. Sedangkan organisasi kesehatan dunia, WHO merilis bahwa angka bunuh diri menjadi penyebab ketiga untuk mereka di rentang usia 15-19 tahun. (JawaPos.com, 11 Oktober 2020)

Temuan itu menjadi keprihatinan kita agar lebih pintar dalam mengelola stres. Sementara itu sebuah survei mengenai kepercayaan akan adanya kehidupan setelah kematian tercermin dalam survei yang dilakukan di Amerika Serikat.

Survei yang dirilis dari website Relationships in America.com yang menanyakan "Apakah menurut Anda, akan ada kehidupan setelah kematian?" Secara keseluruhan yang menjawab "ya" ada sebesar 72 persen responden.

Secara terperinci dapat diketahui bahwa mereka yang beragama (berbagai macam aliran agama) menjawab secara beragam hingga yang paling tinggi sebesar 94 persen mempercayai adanya kehidupan setelah kematian.

Sementara responden yang tidak beragama (ateis) hanya berjumlah 32 persen saja yang percaya adanya kehidupan setelah kematian. Kemudian sebanyak 8 persen populasi yang mewakili orang-orang spiritual tetapi tidak relegius percaya akan kehidupan setelah kematian sebesar 79 persen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline