Lihat ke Halaman Asli

Kris Banarto

TERVERIFIKASI

Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Yuk, Belajar 10 Etika dalam Berbicara

Diperbarui: 6 Maret 2022   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi etika berbicara (People photo created by pressfoto - www.freepik.com)

"Kerendahan seseorang diketahui melalui dua hal: banyak berbicara tentang hal-hal yang tidak berguna, dan bercerita padahal tidak ditanya." -- Plato, Filsuf dari Yunani 427 SM - 347 SM

Pernahkah kamu terganggu oleh cara berbicara orang lain? Apakah kamu merasakan ada kendala dalam berbicara dengan orang lain? Jika jawaban iya maka kita bersepakat untuk belajar bagaimana berbicara yang baik.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dihindari selalu berinteraksi dengan orang lain, baik berbicara hanya dengan satu orang maupun dengan banyak orang, entah secara formal maupun non formal.

Karena berbicara sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan sejak kecil maka terkadang kita tidak menyadari apakah cara berbicara kita sudah beretika atau belum, sudah sesuai dengan norma dan budaya orang timur belum?

Mungkin kita merasa cara berbicara kita sudah baik karena tidak pernah ditegur, namun bisa jadi orang-orang dekat disekitar kita enggan untuk menegur, namun di dalam hati mereka mengatakan bahwa cara berbicara kita kurang baik.

Atau barangkali kamu merasakan cara berbicaranya masih kurang baik, namun sulit untuk mengubahnya karena merasa sudah dari sananya dan telah menyatu dengan karakter.

People vector created by freepik - www.freepik.com

Lalu bagaimakah kira-kita etika dalam berbicara? Saya mencoba bagikan paling tidak ada 10 etika dalam berbicara:

Satu, Jangan mendominasi pembicaraan

Orang dengan kepribadian ekstrovert memiliki kecenderungan senang berbicara sehingga berpotensi mendominasi pembicaraan. Jika kamu termasuk berkepribadian ini sebaiknya mulai melatih untuk mengurangi berbicara dan dialihkan untuk bertanya pada orang lain. Usahakan semua orang diberikan kesempatan untuk berbicara agar pembicaraan menjadi hidup dan menyenangkan.

Dua, Perhatikan volume

Orang dengan kepribadian koleris-sanguin umumnya bersemangat dan berbicara cukup keras yang acapkali membuat orang lain terganggu. Agar suasana pembicaraan nyaman maka sebaiknya menyamakan volume suara dengan yang lain. Volume yang terlalu keras menyebakan mereka akan enggan untuk ikut berbicara.

Tiga, Jangan merendahkan orang lain

Sebelum berbicara ada baiknya kita melihat latar belakang orang-orang yang akan kita ajak bicara, hal ini penting untuk memilih kata-kata yang akan keluar dari mulut kita, agar tidak menyinggung orang lain. Misalnya membicarakan materi pada orang yang berkekurangan atau membanggakan pendidikan kepada orang yang berpendidikan rendah.

Empat, Jangan bertanya masalah sensitif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline