Lihat ke Halaman Asli

Kris Banarto

TERVERIFIKASI

Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Menyingkap 3 Makna Percaya dalam Kehidupan

Diperbarui: 27 Februari 2022   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

People photo created by jcomp - www.freepik.com

“Bisakah aku menyeberangi air terjun Niagara ini dengan berjalan di atas seutas tali?” teriak seorang pemain sirkus bertanya kepada penonton yang memadati pertunjukkan akbar itu. “Pasti bisa” teriak para penonton kompak seperti ada yang memberikan komando.

Pemain sirkus itu lantas menaiki tangga dengan tenang sembari meminta dukungan tepuk tangan kepada segenap penonton. Setelah memegang sebilah tongkat yang dipegang kedua tangannya untuk menjaga keseimbangan, laki-laki itu memulai aksinya, langkah demi langkah diayunkan seolah mengikuti irama musik yang dialunkan oleh penyelenggara.

Tanpa disadari ia dapat menyelesaikan pertunjukannya dengan mulus nyaris tanpa halangan hingga mencapai ujung sungai. Penonton dengan riuh mengelu-elukan keberhasilannya dan betepuk tangan penuh antusias.

Pada sesi yang kedua ia kembali menanyakan penonton, “menurut kalian akankah aku bisa menyeberangi sungai ini dengan mata tertutup?” beberapa saat penonton hening, namun mereka kembali memberikan motivasi kepada pemain sirklus itu, “pasti bisa” teriak mereka!

Setelah matanya ditutup kain hitam, pemain sirklus mulai melakukan atraksinya kali ini ia berjalan pelan-pelan penuh perhitungan, langkahnya lebih pendek daripada atraksi sebelumnya. “Hati-hati” seru seorang wanita di dekat tangga, sementara yang lain terdiam sambil menahan nafas.

Akhirnya pemain sirkus itu dapat mengakhiri atraksinya, meskipun memerlukan waktu yang lebih lama dari atraksi sebelumnya. Ia telah berhasil melewati air terjun Niagara di perbatasan Kanada - AS itu dengan seutas tali berdiameter tidak lebih dari empat inci dan panjang sekitar 1.100 kaki.

Ilustrasi akrobatik di air terjun Niagara (Sumber Firstchurches.org)

Penonton berdecak kagum kepada pria bertubuh tegap itu, seraya menunggu kejutan yang akan ditampilkan pada sesi yang terakhir. Setelah rehat beberapa menit, dari ujung mikrofon pria berewok ini menantang penonton sekiranya ada yang bersedia menjadi sukarelawan. “Apakah di antara kamu ada yang bersedia saya gendong menyeberangi sungai ini?” teriaknya bermuka serius.

Semua penonton terdiam dan hanya menatap satu dan lainnya seolah memerintahkan orang lain untuk menunjukkan tangan sebagai tanda kesediaan. Sesaat terdiam dan tidak ada yang berani menjawab, tiba-tiba seorang pemuda maju ke arah panggung dan berkata: “Saya bersedia!” Penonton terdiam sambil menatap heran “berani benar pemuda ini” gumamnya dalam hati.

Dengan lincah dan tanpa ragu-ragu pemuda ini langsung menempel di punggung pemain sirklus dan diikat dengan selembar kain. Kali ini pertunjukkan lebih mendebarkan dibandingkan dengan tontonan sesi pertama dan kedua, karena melibatkan orang lain yang akan menambah kesulitan dalam melakoni aksinya.

Beban di punggung sang akrobatik tidak membuatnya ciut nyalinya, ia melangkahkan kakinya sembari tetap memainkan tongkat yang dipegang kedua tangannya. Sementara itu anak muda yang ada dipunggungnya bagaikan tas ransel gunung yang menempel erat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline