Lihat ke Halaman Asli

Kris Banarto

TERVERIFIKASI

Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Kehadiran Coach dalam Organisasi Dapat Mempercepat ROI

Diperbarui: 19 Juli 2021   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi coaching karyawan (sumber Freepik.com)

Perusahaan yang menerapkan coaching untuk keperluan bisnis ternyata memperoleh ROI (Return On Investment) atau tingkat pengembalian investasi sebesar 7 kali lipat dari nilai investasi yang ditanamkan. (studi coaching global oleh Internasional Coaching Federation tahun 2012.

Brian O.Underhill, PhD, seorang coach bisnis, penulis, pembicara dan founder Coach Source di AS, melakukan penelitian tahun 2008 dan menyimpulkan bahwa 45 persen CEO dan 71 persen eksekutif senior memiliki coach pribadi.

Dari 92 persen pemimpin organisasi yang telah diberikan coaching merencanakan untuk meneruskan kerja sama dengan coach. Kemudian sebanyak 62 persen organisasi bisnis merencanakan untuk mengadakan program coaching periode 5 tahun ke depan.

Coaching diyakini membawa manfaat untuk pengembangan potensi karyawan, meningkatkan kinerja, terwujudnya tim yang solid dan berujung pada peningkatan keuntungan perusahaan.

Sebagai salah satu penentu keberhasilan dalam bisnis, maka seorang coach harus memiliki kompetensi yang mumpuni. ICF (Internasional Coaching Federation) sebagai organisasi yang menaungi para coach di seluruh dunia telah menentukan 8 kompetensi yang wajib dimiliki coach.

info grafis 8 kompetensi coach (sumber erickson.edu)

Inilah 8 kompetensi coaching standar ICF :

1. Demonstrates Ethical Practice

Mendemonstrasikan praktik etis adalah memahami dan secara konsisten menerapkan etika dan standar pembinaan coaching. Menunjukkan integritas dan kejujuran dalam berinteraksi dengan klien.

Peka terhadap identitas, lingkungan, pengalaman, nilai, dan keyakinan klien, menggunakan bahasa yang pantas dan menghormati klien. Menjaga kerahasiaan informasi dari klien.

2. Embodies a Coaching Mindset 

Mewujudkan pola pikir coaching dengan cara mengembangkan dan mempertahankan pola pikir yang terbuka, sifat ingin tahu dan  fleksibel yang berpusat pada klien bukan pada masalah.

Coach terlibat dalam pembelajaran dan pengembangan secara berkelanjutan. Mengembangkan praktik, mempertahankan kesadaran dan selalu terbuka terhadap pengaruh budaya yang ada.

3. Establishes and Maintains Agreements 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline