Lihat ke Halaman Asli

Kris Banarto

TERVERIFIKASI

Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Adakah Kendala Menyusun "Marketing Plan" Properti?

Diperbarui: 2 Juli 2021   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi manajer menyusun marketing plan (sumber foto oleh Moose Photos dari Pexels)

Ninety percent of all millionaires become so through owning real estate. -Andrew Carnegie, industrialis Skotlandia-Amerika. 

Industri properti tidak pernah mati. Ia selalu ada menyertai peradaban manusia. Setiap keluarga ingin memiliki properti. 

Luas bumi yang didiami manusia tetap, sementara jumlah populasi semakin meningkat. Itu yang menyebabkan harga tanah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. 

Jika tahun ini harga rumah Rp 500 juta, sepuluh tahun kemudian bisa menjadi Rp 1 miliar dengan luas bangunan dan tanah yang sama.

Bisnis properti selalu menjanjikan keuntungan yang besar, namun juga disertai dengan risiko yang tidak kecil. Salah dalam melakukan strategi akan berakibat fatal. Konon gagalnya bisnis properti hanya bisa ditolong oleh bisnis properti itu sendiri dan bukan bisnis yang lain.

Wanginya bisnis properti menyebabkan banyak perusahaan yang melakukan diversifikasi bisnis ke industri properti, sebut saja PT Rimo Internasional Lestari, Tbk dari ritel mengembangkan bisnis apartemen. PT Graha Multi Bintang alias Olympic Group, juga turut terjun ke industri properti dengan mengembangkan hotel, apartemen dan real estate.

Salah satu keberhasilan bisnis properti ditentukan oleh strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran dapat dirancang dalam bentuk marketing plan atau rencana pemasaran. Tanpa marketing plan, maka aktivitas penjualan kehilangan arah.

Pengertian Marketing Plan

Menurut William D. Bygrave, seorang Management Educator lulusan Doctor of Business Administration, Boston University, menerjemahkan marketing plan sebagai:

"The marketing plan includes a situation analysis that in large part comprises a market opportunity analysis and an assessment of the existing or potential businesses' strength, weaknesses, threats, and opportunitunities in the marketplace."

Rencana pemasaran mencakup analisis situasi yang sebagian besar terdiri dari analisis peluang pasar dan penilaian kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang bisnis yang ada atau potensial di pasar. Terjemahan ini mengingatkan kita akan SWOT Analysis.

Ilustrasi marketing plan (sumber training-sdm.com)

Lakukan SWOT Analysis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline