Keterlibatan karyawan atau employee engagement mutlak diperlukan oleh organisasi bisnis
Tingginya persaingan bisnis menuntut organisasi kreatif khususnya dalam menentukan strategi produk. Tanpa adanya produk yang unggul jangan harap dapat memenangkan pasar.
Selain kepemimpinan organisasi yang kuat, juga dibutuhkan keterlibatan karyawan. Mendayagunakan karyawan menjadi faktor penting keberhasilan organisasi.
Semakin besar keterlibatan karyawan maka semakin besar pula peluang keberhasilan organisasi. Tantangan perusahaan untuk membuat sistem yang dapat memberdayakan karyawan melalui perintah yang terdesentralisasi.
Penelitian Keterlibatan Karyawan
Menurut hasil penelitian dari Gallup State of the Global Workplace menemukan hanya 15 persen karyawan di seluruh dunia terlibat aktif dalam pekerjaan. Terlibat aktif berarti mereka menginvestasikan waktu, tenaga, pikiran untuk berkontribusi terhadap organisasi.
Prihatinnya sebesar 67 persen (sebuah angka yang besar), mereka ini tidak terlibat secara aktif, kelompok ini merasa puas atas pencapaiannya.
Praktis kontribusi mereka terhadap organisasi hanya sedikit, tidak pedulikan produktivitas dan profitabilitas perusahaan. Sedangkan sisanya 18% adalah mereka yang berperilaku negatif, menciptakan lingkungan toxic (racun) dan cukup vokal.
Manajer telah kehilangan banyak waktu terhadap mereka karena sulit untuk diubah. Kelompok ini menjadi catatan manajer apakah mereka harus diberhentikan?
Temuan tersebut menjadi tantangan para pemilik bisnis dan pemimpin perusahaan untuk memberdayakan karyawan secara maksimal.
Sebagai gambaran kondisi yang terjadi di Amerika Serikat, bahwa produktivitas yang turun telah merugikan pemerintah sebesar $550 miliar.