"A good company offers excellent products and services. A great company also offers excellent products and services but also strives to make the world a better place." Philip Kotler
Perusahaan yang baik menawarkan produk dan layanan yang sangat baik, kedua faktor tersebut menjadi fokus perusahaan.
Sedangkan, perusahaan yang hebat selain menawarkan produk dan layanan yang sangat baik, namun juga berusaha untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Itulah yang menjadi tuntutan bisnis modern. Manusia semakin sadar akan kelangsungan bumi, air dan udara juga sisi kemanusiaan. Apa artinya perusahaan mendapatkan keuntungan besar, namun merusak lingkungan dan memperburuk kesehatan manusia.
Saat ini banyak perusahaan yang mencanangkan program CSR (Corporate Social Responsibility) dan merancang bisnis berkelanjutan (sustainable). Profit secara otomatis akan mengikuti ekuitas brand.
Aktivitas marketing sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bisnis mempunyai peran penting dalam menentukan volume penjualan, keuntungan perusahaan dan keberlangsungan organisasi.
Bidang marketing sangat dinamis mengikuti perkembangan teknologi dan perubahan budaya dan perilaku manusia baik lokal maupun global.
Menurut Philip Kotler, guru besar marketing dari Kellogg School of Management, Northwestern University, dan Hermawan Kartajaya serta Iwan Setiawan dari MarkPlus, membagi revolusi marketing menjadi 4 pendekatan yaitu marketing 1.0 hingga marketing 4.0.
Marketing 1.0
Marketing 1.0 di mulai tahun 1950 atau pada era industri. Pada masa ini marketing berorientasi pada produk (product oriented). Artinya ketika perusahaan dapat menghasilkan produk yang terjangkau maka akan laris di pasaran.
Konsep marketing yang digunakan adalah "mixer of ingredients" yaitu perusahaan harus bisa mengikuti resep dari perusahaan lain dan mampu melakukan inovasi produk. Konsep ini dikenalkan oleh James W. Culliton, seorang profesor dari Harvard University tahun 1948.