Dunia sepak bola dikagetkan dengan meninggalnya sang legenda sepak bola dunia, Diego Armando Maradona, pada 25 November 2020 karena serangan jantung. Maradona tutup usia pada usia 60 tahun.
Media-media baik elektronik maupun cetak di seluruh dunia menempatkan kepergian Maradona 'Sang Tangan Tuhan' pada berita utama. Membuktikan Ia tidak saja terkenal di negaranya Argentina tetapi juga seantero jagat.
Karir Maradona
Maradona mulai merumput di Klub Argentinos Junior pada usia 15 tahun. Setelah lima musim berlalu, kemudian Marodona pindah ke Boca Juniors, dan mengantarnya menjadi juara Liga Argentina.
Berbekal pengalaman di dalam negeri, Ia mulai merintis karier sepak bola di Barcelona, Spanyol. Lagi-lagi Diego membawa Barcelona juara liga dan Piala Super Spanyol.
Karena ada keributan dengan Barcelona, Maradona berpindah ke Napoli, Italia. Di sini Ia paling lama bermain yaitu selama 7 musim. Prestasinya adalah dua kali juara Seri A, satu gelar Coppa, Piala UEFA dan Piala Super.
Setelah pensiun sebagai pemain, Maradon tercatat sebagai pelatih di timnas Argentina, dan sejumlah klub antara lain Racing Club, Dorados, Al Wasl, Texil Mandiyu dan Gimnasia La Plata.
Kehidupan Pribadi
Sebagai manusia biasa yang tidak sempurna, Maradona yang perkasa di lapangan hijau namun rapuh di kehidupan pribadi. Terjerat dalam minuman keras, narkoba dan mafia sepak bola. Namun dunia tetap menyanjungnya, prestasinya yang spektakuler telah menutupi kekurangannya.
Peristiwa fenomenal terjadi ketika Argentina berhadapan dengan Inggris pada semi final Piala Dunia tahun 1986. Gol kontroversial "Tangan Tuhan" yang dilakukan Maradoda dan disusul dengan gol yang indah dengan aksi solo run melewati lima pemain Inggris dan kiper Peter Shilton. Argentina akhirnya menjadi juara berkat peran besar Maradona, setelah menaklukkan Jerman Barat dengan skor 3-2.
Melebihi Pahlawan
Maradona yang telah menghantar timnas Argentina sebagai juara Piala Dunia tahun 1986, disanjung melebihi seorang pahlawan dan menjadi ikon tokoh legendaris.