Kemajuan teknologi informasi akan mendukung organisasi bisnis semakin bertumbuh. Sebaliknya yang tidak dapat memanfaatkan akan kalah bersaing di pasar.
Terkadang perusahaan terlena akan keuntungan perusahaan dan tidak melakukan perbaikan-perbaikan. Sehingga secara perlahan perusahaan ditinggalkan oleh pelanggan.
Ketika reputasi produk menurun, maka tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan kepada para pelanggan. Dengan demikian penjualan akan turun dan keuntungan perusahaan akan berkurang.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas, perusahaan sebaiknya membuat rencana strategi yang matang. Strategi tersebut disesuaikan dengan visi dan misi, sasaran organisasi dan target pasar.
Di dalam Strategic Planning Process terdapat 4 kunci tahapan yaitu strategy formulation, strategy development, strategy implementation, strategy evaluation.
#1. Strategy Formulation
Langkah pertama yang dilakukan perusahaan adalah merumuskan dan menyusun visi, misi dan nilai-nilai organisasi perusahaan. Hal ini penting ibarat sebuah pohon akan bertumbuh subur manakala akarnya telah menancap kuat di dalam tanah.
Visi, misi dan nilai-nilai seperti aliran-aliran sungai yang bermuara pada budaya organisasi. Ia dibangun dari pendiri perusahaan yang telah mentransfer keahlian, pengetahuan dan sikap kepada bawahannya.
Budaya organisasi selanjutnya akan menjadi aset tidak berwujud bagi organisasi perusahaan. Ia akan membedakan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya.
Misalnya perusahaan otomotif Honda yang menghasilkan mobil yang nyaman, dibalik itu ada karyawan yang disiplin. Semua itu telah dirintis oleh pendiri perusahaan, Soichiro Honda yang terkenal disiplin.
#2. Strategi Development
Setelah merumuskan dan menyusun sasaran organisasi sesuai dengan budaya organisasi, adalah strategy development atau pengembangan. Strategi ini menggunakan SWOT Analisis.
Strengths, menganalisis kekuatan internal perusahaan misalnya keahlian SDM, pengalaman dalam bisnis yang sudah dilakukan, infrastruktur yang dipunyai dan reputasi perusahaan.