Lihat ke Halaman Asli

Kris Banarto

TERVERIFIKASI

Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Puisi: Kuhentikan Harap

Diperbarui: 16 Januari 2021   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Gabriela Palai dari Pexels 

Kuhentikan Harap
***
Kuhentikan hujan, aku tak berdaya,
Begitu banyak tumbuhan merindukannya
Kuhentikan matahari, aku tak sanggup,
Bumi telah menunggu jam demi jam

Kuhentikan uap, aku tak berkuasa,
Lantaran membuat lara embun
Kuhentikan awan, aku lemah,
Sebab mendung telah menyambutnya.

Kuhentikan angin, aku tak mampu,
Penantian serbuk sari menjadi tak bermakna
Kuhentikan bintang, aku menyerah,
Tanpanya langit menjadi muram

Akhirnya kuhentikan harap pada Sang Pencipta,
Aku belajar menerima apa adanya
Semua pemberian dari atas adalah baik,
Bagi segala makhluk yang bernafas

***
Tepi Metropolitan, 23 Juli 2020
KB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline