Bersembunyi Di Bawah Lidah
***
Biadab itu madu di dalam mulut, sekalipun terdiam dibawah lidah
Lidah begitu lentur seperti busur, yang siap memanah kata-kata pahit
Perkataan tidak jujur dan batin penuh kebusukan
Lidah bagaikan pisau cukur yang amat tajam, memperdaya bibir
Dibalik lidah ada kejahatan, dan ucapan menyebar bau tak sedap
Bersembunyi untuk menerkam mangsa yang lemah, seolah Sang Pencipta abai
Lidah yang kecil dapat memperbesar perkara bagaikan percikan api membakar hutan belantara
Lidah dapat mendalangi hidup seperti kemudi memerintah bahtera
Lidah bagaikan kekang pada mulut kuda, menahan kebinalan
Engkau bertitah, bibir terkunci dan lidah membeku
Aku memagari lidahku, dan langit-langit untuk menimbang kelurusan
Suara membisu, lidah melekat kuat pada langit-langit
Siapakah yang membuat lidah manusia?
Bukankah Sang Khalik akan mengajar lidahmu, akan apa yang kau tuturkan?
Bebaskan aku dari jerat dusta dan lepaskan dari bualan lidah
Jaga lidahku atas durjana, dan bibir dari ucapan palsu
Aku hendak menjaga diri supaya tidak licik dengan lidahku
Aku rindu lidahku menjadi pena insan juru tulis yang merangkai kebenaran
Lidah orang benar laksana emas murni, tapi pikiran orang yang jahat tidak bernilai
Mulut lancang akan ditikam oleh pedang, namun lidah orang bijak akan meraih kesembuhan
Pengecap dusta hanya sekejap, bibir yang berujar kebenaran tetap selamanya
***
Depok, 1 Juli 2020
KB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H