Ada kisah tahun 2011 yang lalu seorang bapak pengayuh becak di Yogyakarta dapat menyekolahkan anaknya hingga lulus dokter di UGM, dengan segala keterbatasan keuangan tetapi dapat menyelesaikan sekolah yang cukup bergengsi di negeri ini.
Kita tahu untuk menjadi dokter tidak cukup bermodalkan kepandaian tetapi juga ketekunan, biaya yang tidak sedikit dan waktu tempuh yang lama di bandingan sekolah profesi yang lain.
Tanpa adanya campur tangan Tuhan rasanya menjadi sulit dapat mewujudkannya, tetapi karena Tuhan yang berkehendak apa pun bisa terjadi. Tentu tidak mengabaikan peran anak yang harus ekstra berjuang dengan fasilitas seadanya, kerap kali dia harus meminjam laptop dan buku temannya, belum lagi perjuangan secara psikologis karena dari latar belakang keluarga tidak mampu di tengah temannya yang rata-rata anak orang berada.
Inilah berkat Tuhan yang besar atas keluarga si tukang becak, anak orang kaya sekalipun belum tentu dapat diterima di jurusan favorit kedokteran. Anak pandai dan kaya sekalipun belum tentu dapat mencapai gelar dokter dengan baik tanpa keuletan dan ketekunan belajar.
Pengertian Berkat
Kata berkat menurut KBBI adalah karunia Tuhan yang membawa kebaikan dalam hidup manusia, mendatangkan kebaikan; bermanfaat; berkah. Sedangkan keberkatan adalah keberuntungan; kebahagiaan.
Dari terjemahan tersebut ada dua makna penting dari kata berkat :
- Berkat merupakan karunia, yang diartikan sebagai pemberian atau anugerah dari yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih rendah. Sehingga menjadi jelas di sini berkat datangnya dari Tuhan yang berkedudukan tinggi diberikan kepada orang yang berkedudukan rendah. Artinya berkat akan diberikan Tuhan kepada orang yang mau merendahkan hati, seperti air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.
- Berkat akan mendatangkan kebaikan dan manfaat bagi orang lain, karena yang memberikan berkat adalah Tuhan maka berkat tersebut tidak hanya berguna bagi si penerima berkat, tetapi juga bagi orang lain. dalam kisah di atas dokter tersebut akan menjadi berkat untuk menolong orang yang sakit dan lemah, dan itu menjadi passion-nya dalam hal kemanusiaan.
Memahami Berkat Tuhan
Untuk memahami berkat Tuhan tidak mudah, dibutuhkan kedewasaan rohani, seperti seorang anak yang dapat memahami cara berpikir orang tua setelah menginjak dewasa tidak hanya berdasarkan usia tetapi kedewasaan rohani.
Dalam hal wabah pandemi Covid-19, secara logika mudah kita mengatakan sebagai bencana atau bahkan kutuk, dan tidak mudah untuk mengatakan sebagai berkat. Bagi sebagian orang yang kehidupannya diarahkan di dunia ini saja dan ukuran berkat adalah materi maka ia akan menerimanya sebagai bencana.
Bukankah ekonomi menjadi lumpuh, penghasilan menurun, banyak korban berjatuhan? Apakah itu bukan bencana?. Tetapi bagi orang yang mengarahkan hidupnya tidak hanya di bumi ini saja tetapi juga kehidupan kekal, mereka akan memahami bahwa semua yang terjadi di planet ini di bawah kontrol dan kendali Tuhan, bisa saja Tuhan menghentikan Covid-19 dalam waktu yang singkat atau bahkan meniadakan Covid-19, bukan sesuatu yang sulit.