Lihat ke Halaman Asli

Krisanti_Kazan

Learning facilitator

Food Combining ala Kearifan Lokal Indonesia

Diperbarui: 30 Juni 2024   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gado-gado (sumber: 196flavors.com)

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan, banyak orang mulai memperhatikan pola makan mereka. Tren pola makan sehat menjadi semakin populer, termasuk di antaranya food combining, yang merupakan metode penggabungan makanan berdasarkan waktu pencernaan dan sifat kimianya untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi dan meningkatkan kesehatan pencernaan. Prinsip food combining ini dianggap dapat membantu meningkatkan energi, mengurangi gangguan pencernaan, dan menjaga berat badan ideal.

Artikel yang disarikan dari berbagai sumber ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana prinsip food combining dapat diterapkan dalam menu makanan tradisional Indonesia dan sebetulnya ditujukan untuk saya yang memang masih kesulitan secara konsisten menjalani food combining. 

Harapannya saya dan pembaca lain dapat menggabungkan kearifan lokal dengan prinsip-prinsip food combining memungkinkan kita untuk tetap menikmati kekayaan kuliner Nusantara sambil menjaga kesehatan. Dengan demikian, kita dapat menjalani pola makan yang sehat tanpa harus melepaskan cita rasa dan keunikan makanan tradisional yang telah menjadi bagian dari budaya kita.

Prinsip Dasar Food Combining

Melansir dari laman alodokter.com, food combining membagi sumber-sumber makanan ke dalam beberapa kategori, yaitu asam (daging, ayam, produk olahan susu, ikan, dan gandum), netral (lemak, gula, dan pati), serta basa (biji-bijian, buah, sayur, dan kacang-kacangan). Intinya, konsep dasar food combining ini adalah bagaimana membuat kombinasi kategori-kategori makanan itu ke dalam menu makanan Anda, agar tubuh tidak memproduksi asam yang berlebihan yang buruk untuk tubuh.

Manfaat kesehatan dari menerapkan food combining dalam pola makan sehari-hari sangat beragam. Metode ini dapat membantu meningkatkan energi, memperbaiki pencernaan, mengurangi gangguan pencernaan seperti kembung dan sembelit, serta membantu dalam pengelolaan berat badan. Dengan mengurangi beban pencernaan, tubuh dapat lebih efisien dalam menyerap nutrisi, yang pada gilirannya meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Aturan dasar food combining meliputi beberapa prinsip utama, seperti menghindari penggabungan protein dengan karbohidrat dalam satu waktu makan. Protein dan karbohidrat membutuhkan enzim pencernaan yang berbeda, sehingga mengonsumsinya bersama-sama dapat memperlambat proses pencernaan. Selain itu, buah-buahan sebaiknya dikonsumsi sendiri atau bersama dengan buah lain karena mereka cepat dicerna. 

Sayuran non-tepung dapat dikombinasikan dengan hampir semua jenis makanan, sementara makanan berlemak sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas dan tidak dicampur dengan protein hewani. Dengan mengikuti aturan-aturan ini, kita dapat mendukung kesehatan pencernaan dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.

Kearifan Lokal dalam Kuliner Indonesia

Indonesia dikenal dengan kekayaan dan keanekaragaman kulinernya yang mencerminkan keragaman budaya dan tradisi dari berbagai daerah. Setiap wilayah di Indonesia memiliki hidangan khasnya sendiri yang unik, seperti rendang dari Sumatra Barat, gudeg dari Yogyakarta, dan papeda dari Papua. Keanekaragaman ini tidak hanya menambah kekayaan budaya, tetapi juga menawarkan variasi nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Makanan tradisional Indonesia umumnya kaya akan nilai gizi. Misalnya, sayur lodeh, yang mengandung berbagai sayuran seperti labu siam, kacang panjang, dan terong, menyediakan serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh. 

Sementara itu, lauk-pauk seperti tempe dan tahu, yang merupakan sumber protein nabati, memberikan manfaat kesehatan seperti menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung. Selain itu, penggunaan rempah-rempah seperti kunyit, jahe, dan lengkuas tidak hanya menambah cita rasa tetapi juga memberikan manfaat antiinflamasi dan antioksidan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline