Banyak penelitian menunjukkan bahwa liburan bermanfaat dalam memulihkan energi dan meningkatkan semangat. Namun, tidak semua orang merasa bahagia setelah liburan. Ada sebagian orang yang mengalami post-holiday blues justru merasa depresi dan mengalami penurunan suasana hati (mood) saat liburan berakhir.
Setelah periode liburan yang menyenangkan selama Lebaran, banyak pekerja mengalami apa yang dikenal sebagai "post-holiday blues" atau perasaan sedih dan kehilangan setelah kembali ke rutinitas kerja.
Post-holiday blues seringkali menjadi momen yang menantang bagi banyak orang. Setelah liburan yang menyenangkan dan penuh kegembiraan seperti Lebaran, kembali ke rutinitas sehari-hari bisa menjadi sulit bagi beberapa orang.
Momen ini sering disertai dengan perasaan sedih, kehilangan, atau bahkan kecemasan menghadapi tugas-tugas yang menumpuk di tempat kerja.
Ini bisa menjadi momen di mana seseorang merasa nostalgia akan momen-momen indah yang telah berlalu, dan mungkin merasa sulit untuk menemukan semangat dan motivasi yang sama seperti saat liburan.
Bagi sebagian orang, post-holiday blues juga bisa menjadi momen introspeksi di mana mereka mengevaluasi kehidupan mereka, termasuk pekerjaan, hubungan, dan kebahagiaan secara umum. Ini bisa menjadi kesempatan untuk merumuskan tujuan baru atau menetapkan prioritas yang lebih jelas dalam hidup.
Namun, meskipun post-holiday blues bisa menjadi momen yang menantang, itu juga bisa menjadi kesempatan untuk pertumbuhan pribadi dan pengembangan.
Dengan mengatasi perasaan sedih dan kehilangan, seseorang dapat membangun ketahanan mental dan emosional yang lebih kuat, serta menemukan cara untuk menghargai momen-momen kecil dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami tanda-tanda post-holiday blues dan memiliki strategi untuk mengatasinya dapat membantu pekerja beradaptasi kembali dengan lebih mudah. Berikut adalah 5 tanda-tanda post-holiday blues dan 5 cara mengatasinya bagi pekerja: