Lihat ke Halaman Asli

Krisanti_Kazan

Learning facilitator

Hari Buruh, Peran Guru dalam Membentuk Tenaga Kerja Berkualitas

Diperbarui: 1 Mei 2024   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi; Tena kerja guru. (Sumber: KOMPAS/HERYUNANTO)

Buruh (KBBI) adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah, artinya terminologi buruh tidak hanya diperuntukan untuk buruh pabrik atau buruh tani melainkan untuk seluruh umat manusia yang bukan pengusaha atau penguasa. Sehingga tidak peduli setinggi apapun jabatannya atau pendidikannya dan bahkan gajinya ia tetap seorang buruh secara definisi, sepanjang ia masih mendapatkan penghidupan dari gajinya maka ia adalah seorang buruh.

Sejarah Hari Buruh

Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh dengan menghormati kontribusi yang tak ternilai dari jutaan pekerja di seluruh dunia. 

Hari ini bukan hanya tentang libur atau perayaan, tetapi lebih dari itu, ini adalah momen refleksi dan penghargaan terhadap perjuangan, pengorbanan, dan prestasi yang telah dicapai oleh pekerja dalam berbagai sektor.

Sejarah Hari Buruh bermula dari perjuangan gerakan buruh pada akhir abad ke-19, yang menuntut hak-hak dasar seperti jam kerja yang wajar, upah yang adil, dan kondisi kerja yang manusiawi. 

Perjuangan ini, yang sering kali disertai dengan pengorbanan besar dan tindakan keras, telah membentuk kerangka kerja dan hak-hak pekerja yang kita nikmati saat ini. 

Sejarah mencatat unjuk rasa massal pada 3 Mei di Chicago untuk menuntut hak buruh. Unjuk rasa tersebut memicu meletusnya insiden pada tanggal 4 Mei yang dikenal sebagai “Peristiwa Haymarket”. 

Ketika itu, sekelompok orang yang tidak dikenal melemparkan bom ke arah polisi selama unjuk rasa sehingga menyebabkan kematian beberapa orang polisi hingga demonstran. Pemerintah menyalahkan gerakan buruh meskipun tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut. 

Beberapa tokoh penting gerakan buruh, termasuk tokoh terkenal bernama Albert Parsons ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Kejadian ini menyebabkan maraknya aksi unjuk rasa dan mogok kerja di seluruh dunia.

Akhirnya di tahun 1889, Kongres Buruh Internasional (International Labour Congress) yang berada di Paris memutuskan untuk memperingati peristiwa Haymarket dan solidaritas bagi para pekerja dengan menetapkan tanggal 1 Mei sebagai “Hari Solidaritas Internasional Buruh” dan memperingatinya di seluruh dunia. Hari ini juga disebut sebagai “May Day”.

Peristiwa tersebut juga menyebar sampai ke Indonesia yang bermula pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1920. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline