Lihat ke Halaman Asli

Krisanti_Kazan

Learning facilitator in SMA Sugar Group

Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE)

Diperbarui: 8 April 2023   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Organisasi akan berkembang dengan baik ketika kesejahteraan psikologis pelaku organisasi terpenuhi dengan baik juga. Hal ini selaras dengan tujuan pembentukan budaya positif. Budaya positif akan tercipta ketika setiap pelaku organisasi menerapkan komunikasi positif. Komunikasi positif merupakan suatu bentuk memanusiakan hubungan yang akan bermuara pada  pemenuhan kesejahteraan psikologis.

Pembelajaran sosial emosional perlu diasah dalam proses pembelajaran di kelas ataupun di tempat kerja. Ada 3 manfaat dari pembelajaran sosial dan emosional, yaitu:

  • Peningkatan 5 kompetensi sosial dan emosional yang akan meningkatkan perilaku positif.
  • Akan terbentuk lingkungan belajar yang suportif dan mengurangi perilaku negatif.
  • Peningkatan sikap pada diri sendiri, respek dan toleran terhadap orang lain serta lingkungan sekolah. Hal ini akan mengurangi tingkat stres dan meningkatkan performa akademik murid.

Ketika guru sudah memahami kebutuhan murid, maka guru akan berusaha sebaik mungkin menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar dapat memfasilitasi seluruh individu di sekolah sehingga meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being). Hal ini sejalan dengan peran pendidik yang disampaikan Ki Hajar Dewantara, pendidik adalah penuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak. Penerapan pembelajaran diferensiasi bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkannya karena mampu memfasilitasi pembelajaran untuk individu dengan profilnya masing-masing.

Proses pembelajaran sosial dan emosional harus berjalan secara kolaboratif yang melibatkan murid dan orang dewasa di sekitarnya. Untuk penguatan bagi tenaga kependidikan atau rekan sejawat bisa dilakukan dengan memberi teladan (role model), belajar dari orang lain melalui praktik baik, dan kolaborasi.

Perubahan yang holistik melalui proses kolaborasi dengan penerapan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif bertujuan agar murid dan orang dewasa di sekitarnya mampu memiliki 5 kompetensi pembelajaran sosial emosional, yaitu:

  • Kesadaran diri
  • Manajemen diri
  • Kesadaran sosial
  • Keterampilan berelasi
  • Pengambil keputusan yang bertanggung jawab

Masyarakat yang sejahtera secara psikologis dapat dibentuk dari lingkup kelas yang akan menghasilkan budaya positif lingkup sekolah, dan akan berdampak pada kehidupan keluarga dan komunitas.  Oleh karena itu guru sangat berperan dalam proses tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Aristotles seorang filsuf Yunani "Mendidik pikiran tanpa mendidik hati adalah bukan pendidikan sama sekali".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline