SERIBU KEHIDUPAN DALAM SATU
Dan aku sadar akan seribu kehidupan dalam satu.
Dengan setiap napas, aku membawa bisikan kehidupan yang lampau,
terjalin oleh benang kerinduan,
terikat oleh tarikan jiwamu.
Aku merasakan gema dari seribu hati,
setiap detak seiring dengan milikku,
menari dalam irama suaramu,
dalam melodi takdir kita yang menyatu.
Di matamu, aku melihat mimpi dari perjalanan yang tak terhitung,
dunia yang telah kita sentuh, dan dunia yang akan lahir.
Setiap tatapan adalah pengingat bahwa cinta,
murni dan tak terbatas, tak pernah terikat oleh waktu.
Melalui setiap fajar dan senja,
aku mencintaimu dalam seribu cara, dalam seribu wujud.
Dan aku akan mencintaimu dalam seribu lagi,
hingga bintang-bintang di langit padam,
dan keabadian terlipat dalam dirinya sendiri.
Karena dalam momen ini,
dan setiap momen yang akan datang,
aku sadar akan seribu kehidupan dalam satu—
dan semuanya milikmu.
KH.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H