CEMAS
Itu adalah saat ketika kita merasakan hampir segalanya,
di sanalah kecemasan pertama kali mengetuk hati kita,
antara harapan untuk selalu bersama,
dan ketakutan untuk terpisah selamanya.
Seperti fajar yang menyapa malam,
kita berdiri di antara cinta dan kerinduan,
merayakan setiap detak jantung,
meski dihantui ketidakpastian.
Aku melihatmu,
dan di balik setiap senyum dan tawa,
aku tahu ada kerinduan mendalam yang tak terucap,
seperti angin lembut yang membawa namamu.
Kita tahu,
bahwa cinta ini adalah perjalanan,
kadang menyakitkan, kadang membahagiakan,
tapi selalu penuh makna dan keindahan.
Aku tidak tahu apa yang akan datang,
tetapi yang kutahu,
dalam setiap kebersamaan kita,
ada ketulusan yang membuat segalanya berharga.
Sayang, mari kita hadapi dunia,
bersama dalam cinta yang kuat,
meskipun dengan kecemasan di hati,
kita tahu, cinta ini layak diperjuangkan.
KH.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H