SEJUMPUT HARAPAN
Hanya dengan sejumput harapan, cukup untuk melahirkan cinta.
Di tengah gelap, aku menemukanmu—seberkas cahaya yang membelah sunyi.
Harapan itu tumbuh, perlahan, tak terbendung.
Bersamamu, setiap tarikan napas adalah keajaiban, setiap detik adalah keabadian.
Aku melihat dunia dengan mata baru—segala sesuatu menjadi mungkin, karena ada kamu.
Harapan kecil yang pernah ada kini menjadi lautan cinta, mengalir, tanpa akhir.
Denganmu, aku tahu bahwa cinta adalah segalanya, dan harapan adalah benih abadi.
KH.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H