BISIKAN HATI
Dalam sunyi malam, kuperhatikan bintang,
Jiwaku bergetar, hatiku tak tertahan.
Rasa ini begitu dalam, membara dalam jiwa,
Namun bibirku kelu, tak mampu berbicara.
Kujelajahi impian, kuletakkan harapan,
Bayangmu menghiasi setiap langkah dan perjalanan.
Kususun kata-kata dalam benakku yang kelam,
Berharap satu saat, keberanian datang.
Ah, seandainya angin bisa menyampaikan pesan,
Berbisik lembut, menari di antara dahan.
Seandainya langit mengerti kerinduan ini,
Menjemput mimpiku, mengubah rasa sepi.
Ku ingin mentari menjadi saksi bisu,
Menerangi hati yang terpenjara oleh ragu.
Ku ingin setiap sinar yang menembus awan,
Menggenggam perasaan yang terpendam dalam.
Tapi rasa ini menyiksa, semakin dalam,
Seperti aliran sungai yang tak pernah padam.
Malam ini, kuharap dunia mengerti,
Betapa aku mencintaimu, meski tak terucap lagi.
Kau adalah melodi yang terus berulang,
Dalam setiap detak jantung, ada namamu terukir.
Namun, aku terjebak dalam bisu yang membelenggu,
Menanti saat yang tepat, meski waktu tak menunggu.
Jadi aku bertanya pada angin dan bintang,
Sampaikanlah rasa ini, biarkan hatiku terbang.
Karena dalam setiap detak, kuingin kau tahu,
Aku mencintaimu, meski tak bisa kukatakan padamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H