Lihat ke Halaman Asli

Kris Hadiwiardjo

Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Pantun Fufufafa

Diperbarui: 20 September 2024   16:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi cerah burung berkicau,  
Lalu terbang ke ranting kering,  
Orang bicara soal yang dangkal,  
Masalah besar malah dibiarkan hening.

Pantai luas menunggu nelayan,  
Jala dilempar di tepian karang,  
Korupsi terjadi di depan mata,  
Tapi ramai sibuk pada hal yang jarang.

Bunga mawar dipetik layu,  
Daun jatuh tertiup angin,  
Perkara kecil diributkan terus,  
Keadilan rakyat malah dipalingkan.

Titik air jatuh di batu,  
Sedikit demi sedikit meresap pelan,  
Masyarakat dungu meributkan debu,  
Padahal gunung masalah di depan.

Fufufafa ramai terdengar,  
Bisik-bisik tentang hal remeh,  
Yang besar tenggelam dan memudar,  
Nasib rakyat pun terus terperangkap lemah.

Tarian bayang di atas air,  
Tak nyata namun terus dilihat,  
Fufufafa hanya pengalihan getir,  
Sementara hidup rakyat kian te

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline