Lihat ke Halaman Asli

Mama Papa, aku kenapa?

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"kenapa aku tidak bisa sama dengan adikku ma?"

aku menikmati dudukan santaiku sambil sesekali menahan sesenggukan. aku menangis. ntah karena apa. mungkin karena perasaanku yang berkata, mereka tidak adil. sudah banyak hal yang aku lihat dan aku masih saja belum bisa menerima segalanya.

iya aku tau aku lahir lebih dulu dibanding adikku, aku juga tau perbedaan usia dibandingkan kami harus menjadi tolak ukur dalam meminta segala hal. mungkin selama aku masih sendiri, kebutuhanku juga bakalan sama dengannya. tapi, siapa juga yang minta dilahirkan duluan? kalo bisa aku mau menjadi yang terakhir, agar aku dapat tertawa leluasa seperti yang ada di wajah polos adikku.

"Pa, itu boleh buat adek?"

"ambil saja, jangan dirusak ya sayang"

begitu dia berucap kepada adikku yang paling bungsu. sedangkan aku?

"pa, boleh minjem itu? sehari saja"

"papa make, pake yang udah ada aja dulu"

ingin rasanya mencaci maki, cuma aku masih punya rasa hormat. aku bertahan.

ketika pagi datang, ketika semuanya seharusnya terlupakan. malah menjadi hal terburuk yang pernah ada. semua hal kesalahan menuju pada si sulung. sulung yang kadang tak mengerti apa yang telah dia perbuat. sesungguhnya sulung hanya ingin keadilan yang sama dari orangtuanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline