Lihat ke Halaman Asli

Pohon yang Ringkih (2)

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

dia menelfon kembali malam ini. ntah salah dalam memencet atau ntah karena apa. sebenarnya ini bukan hal luar biasa yang membuatku bergejolak. hal ini sudah terlalu biasa dia lakukan. dia memang selalu menghubungiku di malam hari. selalu tanpa alasan.

aku menyukai segala hal yang ada di dirinya, dia yang cuek namun dia yang masih ingat denganku pada saat ada atau tidaknya bulan pada malam hari. namun yang kusayangkan, dia sudah memiliki kekasih. tidak seharusnya aku mendekatinya. hanya saja, perlakuannya yang membuatku bertahan. berbagai cara telah aku coba untuk melupakannya, namun terlalu sulit. semuanya sudah melekat erat di hatiku.

pagi itu aku melirik lagi handphoneku. tidak ada pesan baru.

terus....

aku terus memandanginya namun hasilnya masih tetap sama. jadi aku berfikir "mungkin dia sudah berusaha menghindariku". aku memang sedih, namun setidaknya ada perasaan lega dihati karena dia yang menjadi miliknya bisa perlahan pergi meninggalkanku.

aku pernah berfikir :

jika kamu meninggalkannya untukku, apa kamu juga akan meninggalkanku untuk gadis lain yang mungkin sama keadaannya denganku saat ini?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline