Lihat ke Halaman Asli

Eka Margareta Putri

Merupakan mahasiswa aktif IAIN Jember

Filsafat Rekonstruksionisme

Diperbarui: 31 Mei 2020   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Rekonstruksi ini sme merupakan salah satu aliran pendidikan modern, aliran ini memiliki pandangan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas umat manusia atau bangsa. Oleh sebab itu diperlukannya pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat melalui pendidikan yang tepat atas nilai dan norma yang benar pula demi penerus generasi sekarang dan generasi yang akan datang sebagai terbentuknya dunia Baru dalam pengawasan umat manusia. 

Seperti membangun organisasi pemuda-pemudi ynag dilaksankan oleh mahasiswa/mahasiswi dalam mengembangkan desa maupun negara agar mereka tidak hanya atif di kampus melain juga di desa. Dengan cara membangun SDM yang ada di masyarkat, membantu masyarakat yang kurang mampu, dll. 

Berikut tokoh-tokoh aliran Filsafat rekonstruksionisme :

1. Caroline partt

Dalam pemikirannya ia berpendapat bahwa ia menghargai manusia yang memiliki pemikiran yang efektif dan bekerja konstruktif, menurutnya sekolah juga berperan menjadi pelopor perubahan masyarakat, contoh dengan cara memberikan pendidikan agar anak tersebut dapat berubah melalui penerapan tata tertib dan jika ada yang melanggar bisa diadakan hukuman seperti memberikan tugas tambahan, berjemur atau keliling lapangan. 

2. George count 

Berpendapat bahwa apabila ketika pendidikan secara historis menggunakan sebagai alat untuk memperkenalkan masyarakat terhadap tradisi budaya dan kondisi sosial dan budaya yang telah diubah oleh sans modern, teknologi, dan industri. Dimana pendidikan digunakan sebagai kekuatan positif bagi penyusunan pola budaya baru dan menghilangkan kejahatan masyarakat. Agar mereka memiliki pendidikan dan pengetahuan yang luas. 

Selain itu beliau berpendapat bahwa pendidikan harus memandang perubahan sosial yang Radikal serta penerapannya dalam artian para pendidik ditujukan agar menjadi pemimpin di masyarakat contoh ada kepala daerah yang menjadi panutan bagi masyarakat. Dan para pendidik diharuskan mampu membuat kebaikan tentang nilai, tujuan, dan harus peduli bukan hanya tentang urusan sekolah melainkan pada masalah-masalah kontroversial ekonomi, politik, dan moralitas. 

3. Paulo Freire

Ia menganggap bahwa pendidikan adalah suatu proses untuk memanusiakan manusia. Seperti halnya mengubah kebiasaan negatif menjadi positif. Dan menurutnya pendidikan juga dapat memperbaiki paradigma masyarakat. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline