Lihat ke Halaman Asli

Si Biru vs Si Hijau

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elpiji12kg warnanya biru beratnya 12 kg tapi buat siapa si biru ini sebenarnya, padahal kalau melihat proses rangkaiannya sangat rumit.  Elpiji12kg ini kalau katanya pemerintah dibuat untuk masyarakat menengah ke bawah, tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu.  Banyak masyarakat menengah ke atas masih menggunakan elpiji 3kg atau si hijau.  Tahun 2008 ketika saya menjadi crew event untuk Sosialisasi Tabung Gas Elpiji 3kg dengan wilayah Jawa Timur melihat sendiri malah masyarakat menengah ke atas yang datang untuk meminta ajar cara memakai tabung gas 3 kg, berarti masyarakat menengah ke atas tidak menggunakan Elpiji12kg di dapurnya melainkan mendapatkan tabung gas 3kg yang diberikan seharusnya kepada masyarakat menengah kebawah justru orang-orang menengah ke atas juga mendapatkan tabung gas 3 kg secara gratis.  Heran, ya jelas heran karena masyarakat menengah ke atas tidak sadar bahwa itu bukan hak mereka melainkan hak masyarakat menengah ke bawah.  Siapa yang salah, ya kalau dilihat yang jelas panitia pembagian.  Kok bisa ya, padahal pendataan ada, ya karena orang Indonesia baik yang kaya maupun yang miskin sukanya yang gratisan.  Apalagi Elpiji12kg sekarang harganya naik, malah itulah yang dibuat alasan masyarakat menengah ke atas untuk tidak memakai Elpiji12kg, tabungnya dibiarkan berkarat digudang.  Rumah mewah, motor punya, mobil ada, perhiasan emas semua, anak kuliah semua, hp, android, tablet dan bb mereka punya, tapi gak malu ketika pembantunya disuruh beli tabung gas 3kg dan memasuki rumahnya dengan pagar yang tingginya 5 meter.  Kalau masyarakat menengah ke atas punya malu mungkin elpiji3kg alias si biru akan tertawa dan senang karena dia sering dipakai bukan dibiarkan di rumah dan diletakkan jauh dari pandangan mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline