Lihat ke Halaman Asli

Hal Unik dibalik Praktisi Radio RDI

Diperbarui: 10 Desember 2021   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : https://static.mytuner.mobi/media/tvos_radios/qpzvhD3RrL.png

Seperti yang kita tau saat ini dunia sedang mengalami krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19, masyarakat banyak yang harus diberhentikan dari pekerjaannya, tidak banyak juga perusahaan yang harus gulung tikar akibat mengalami kerugian. Salah satu perusahaan yang masih bertahan ditengah pandemi ini adalah media massa, tidak banyak juga media massa yang berhasil bertahan dalam kondisi ini. Mereka bertahan hidup di situasi ini dengan cara mengembangkan konten mereka, atau berinovasi menciptakan konten yang baru tujuannya agar pendengar tidak bosan dengan mereka.

Menurut hasil wawancara kami dengan media massa seperti Radio Dangdut Indonesia atau biasa yang dikenal RDI ternyata menerapkan prinsip 3O dalam mempertahankan keunggulannya. Berdasarkan hasil wawancara oleh RDI prinsip yang pertama adalah On Air yang menyediakan kebutuhan konten, kedua, Offline yaitu mengadakan konser dengan pendengar 2-3 kali sebulan, ketiga, sama seperti On Air.

Radio RDI selalu berusaha untuk menjadi media yang paling update dan juga menjadi trendmaker yang mengikuti hal viral atau booming tentunya harus bermanfaat juga bagi masyarakat. Menjadi media massa yang memiliki karakteristik pasti sangat berat menghadapi keinginan pendengar yang berubah-ubah seiring perkembangan zaman, RDI ternyata tetap membuat konten walau tidak selalu memenuhi segmentasi pasar, mereka membuat konten seiring mengikuti hal viral apa yang ada di media sosial lalu dikemas dengan konten yang menarik.

Membicarakan konten pasti akan ada feedback dari masyarakat terkait konten yang dibuat oleh RDI, maka dari itu RDI kadangkala membuat narahubung terbuka via WhatsApp yang bertujuan untuk kemajuan RDI berikutnya seperti saran, kritik, permintaan lagu dan masih banyak lagi. Mayoritas pendengar RDI mendukung konten yang dibuat, jika ada komentar untuk mengevaluasi RDI demi memuaskan hati pendengarnya.

Maka dengan itu RDI sebagai radio media Indonesia yang sejak lama terkenal dengan keunggulan kontennya hingga saat ini terus berinovasi menciptakan sesuatu yang dapat membuat bertahan RDI dari masa kesulitan di era pandemi Covid-19 yang sedang menyelimuti seluruh dunia ini. Berdasarkan dari artikel Kompaspedia yang menyatakan bahwa masa depan industri radio akan gulung tikar, namun masih bertahan sampai saat ini. Saya setuju karena dengan ide inovatif yang dilakukan oleh RDI, masa depan industri radio masih bisa diselamatkan dari kebangkrutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline