Lihat ke Halaman Asli

Membaca Itu Keren

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Entah sejak kapan saya suka membaca, yang jelas bukan sejak pertama saya baru bisa baca itu terlalu muda. Mungkin sejak saya merasa bisa menghayati isi buku yang saya baca. Saya suka membaca apa saja yang saya temukan, mulai dari majalah langganan saya, sampai komik dan novel kaka saya yang ditemukan tanpa sengaja, waktu masih kecil saya punya kebiasaan, tidak tahu ini kebiasaan baik atau jelek yang jelas saya harus membawa buku bacaan kalau sedang buang air besar, terserah apa bacaannya yang penting bisa dibaca, menurut saya itu pemanfaatan waktu yang maksimal untuk bisa membaca saya bisa mendapat tambahan waktu menghafal ketika mau ujian yang mungkin orang lain tidak lakukan haha konyol memang. Pernah saya sampai hafal isi satu majalah karena yang saya baca majalah itu-itu saja sampai lecek.

Orang yang sedang membaca terlihat keren dimata saya, setidaknya seseorang akan jadi serius ketika sedang membaca, butuh konsentrasi untuk bisa memahami isi bacaannya. Sekalipun yang dibaca adalah tulisan komedi, bukankah butuh niat yang serius untuk mulai membaca kemudian dia tertawa setelah paham isinya. Membaca itu kegiatan orang-orang keren, dari keren bisa sukses lalu menjadi hebat. Karena orang-orang hebat terlahir karena mereka suka membaca. Sebuah kalimat dalam sebuah buku bisa sangat mempengaruhi bahkan mengubah hidup seseorang, dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa, yang sedih menjadi senang, yang senang menjadi sedih, yang senang tambah senang, yang sedih tambah sedih, bahkan yang tidak pernah merasa menjadi bisa merasakan.

Kita tidak perlu pergi ke Paris untuk tahu bagaimana itu menara eiffel, karena sebuah buku bisa mendeskripsikan itu semua bahkan dengan membaca, bisa jauh lebih tau daripada orang yang hanya sekedar berkunjung kesana. Perbedaan orang yang suka dan tidak suka membaca itu akan terlihat ketika kedua orang tersebut terlibat dalam sebuah perdebatan, bisa dikatakan adu argumentasi. Seorang yang suka membaca akan lantang mengungkapkan argumentasinya karena ia tahu dari mana sumber atau literatur dari argumentasinya tersebut. Sedangkan yang kurang membaca ia akan lebih sering menggunakan kata “mungkin“ yang sama sekali tidak bisa memperkuat argumentasinya. Dengan membaca saya merasa bisa merasakan dunia-dunia orang lain selain dunia kita sendiri, mengungkap kisah-kisah hebat yang kita tidak pernah tahu, menghargai bahwa ada kehidupan lain yang perlu kita hayati untuk dijadikan pembelajaran diri, ada segudang ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kita.

Saya selalu penasaran pada isi buku hanya dengan membaca judul sebuah buku tersebut. Masih adakah yang berkata membaca buku itu buang-buang waktu? Menurut saya itu pemikiran orang-orang yang parah. Allah SWT pun menurunkan Al-Qur'an untuk dibaca bukan? Maka dari itu membaca tidak akan pernah membuat kita rugi. Selamat membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline