Lihat ke Halaman Asli

Surabaya Punya Antonim?

Diperbarui: 6 Desember 2015   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang ada dibenak Anda semua ketika mendengar kata Surabaya ?
Sejauh manakah Anda mengenal Surabaya?

[caption caption="ilustrasi (dok.ujungabad.blogspot.com)"][/caption]Berdasarkan hasil pengamatan dari salah satu teman saya yang bernama Elok, Surabaya memang kota yang sangat besar dan juga luas, Surabaya banyak gedung yang megah, Surabaya juga sering macet, apalagi ditambah dengan suhu udara yang sangat panas. Dengan salah satu ikon Kota Surabaya yaitu patung ikan sura dan buaya ( sebutan bagi khalayak) hal itu membuat kota Surabaya mempunyai daya tarik tersendiri. Namun dibalik kemegahanya, Kota Surabaya menyimpan beberapa hal yang patut untuk dibicarakan.

Saat itu Elok sedang berkunjung ke salah satu pasar tradisional yang ada di Surabaya, ia bermaksud membeli makanan. Saat itulah ia mulai berpikir!

Mengapa begitu?

Pasar tersebut ramai jika malam hari saja, banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan raya. Keamanan pun sudah tidak dihiraukan lagi. Padahal jalan tersebut sangat ramai kendaran, dan tidak ada petugas lalu lintas di jalan tersebut. Namun yang akan saya bicarakan pada kutipan kali ini bukan masalah macetnya Kota Surabaya.

[caption caption="ilustrasi (dok.pribadi)"]

[/caption]

Taukah Anda? Pada malam hari jalan sebelah kiri dipenuhi oleh para pedagang dan di sebelah kanan jalan tersebut adalah bangunan yang megah. Dan pada pagi hari ternyata dibelakang tempat pedagang berjualan adalah tempat tinggal masyarakat menengah kebawah dan pada sisi kanan jalan tersebut adalah berupa bangunan yang sangat megah. Hal itulah yang membuat rasa keprihatinan muncul. Dimana peran pemerintah dalam menangani kesenjangan social dan perekonomian di Indonesia khususnya Surabaya, inipun masih di wilayah perkotaan. Apalagi di wilayah pinggiran?

[caption caption="ilustrasi (dok.pribadi)"]

[/caption]
Pada bangunan yang bisa dikatakan tidak layak huni tersebut tidak jarang terlihat masyarakat yang tidur di emperan rumah yang langsung berhadapan dengan jalan raya. Sangat miris bukan?. Belum lagi keadaan sekitar yang minim sekali dengan yang namanya kebersihan, lingkungan yang kumuh sangat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar. Lalu apa penyebab dari hal-hal tersebut ? Penyebabnya adalah :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat itu sendiri untuk menciptakan lingkungan yang asri.
2. Faktor keterbatasan perekonomian mereka.
3. Kurangnya peran pemerintah dalam menciptakan pemerataan ekonomi di Indoneia.

Sumber :

Mbak Elok Sby.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline