Hallo Koteker dan Kompasianer.
Apa kabar, masih sehat dan bahagia?
Sabtu lalu, kalian sudah mimin ajak untuk menyimak Kotekatalk-125 membahas "Sekilas Hannover dan Serunya Menyambut Presiden Jokowi di Sana." Mbak Inna Herlina dari Indohub.e.V Berlin telah menceritakannya kepada kita yang hadir waktu itu.
Pertama, mbak Inna sudah mengisahkan keindahan kota kerajaan Hannover yang memiliki danau Maschsee dan kota tua yang luar biasa lestari dan indah dipandang. Kita yang mau ke sana, dianjurkan untuk mengudap coklat Trueffel. Ada yang mengandung alkohol dan ada yang nggak, ternyata, tuh. Juga roti atau Brot khas sana yang pasti di Indonesia nggak ada.
Kalian yang masih muda pasti betah di kota terbesar ke-13 di Jerman, yang punya 15 universitas. Kuliah di sana juga nggak semahal yang kita bayangkan. Biasanya mereka hanya mengenakan bea administrasi dan atau transportasi sebesar kira-kira 350 euro atau 5 jutaan selama semester. Ada beberapa program beasiswa di sana yang bisa kalian cari di internet. Mbak Inna sendiri dulu adalah lulusan universitas Humboldt di Berlin. Waktu itu beanya masih 200 euro atau tiga jutaan rupiah.
Yang harus kalian persiapkan selain dana, pasti bahasa Jerman yang dibuktikan dengan sertifikat yang diakui di sana (GOETHE atau TELC). Lain kali, ia dan kawan-kawan yang ikut Ausbildung akan berbagi pengalaman di bidang pendidikan. Tipsnya sekarang ini adalah mencari tahu dulu apa program kuliah atau belajar yang disukai lalu mencari info. Saat ini, program yang jadi favorit adalah guru TK, perawat dan perhotelan/restoran.
Bahasa Jerman di sana masih Hoch Deutsch jadi bukan dialek, nih. Masyarakat di sana menganut agama Evangelisch atau protestan. Dibandingkan dengan masyarakat Berlin di mana mbak Nina 30 tahun bermukim, Hannover tidak liberal dan tidak direkt, tidak apa adanya melainkan ada budaya malu.
Hannover dikunjungi presiden Jokowi tanggal 15 April 2023 yang lalu. Ini merupakan kali ketiga di mana Indonesia menjadi partnerland atau guest of honor di pameran Hannover yang sangat terkenal sedunia. Hall-nya memang luas sekali. Dari sana ada 27 perjanjian yang ditandatangani pemerintah kita, baik G to G, G to business dan business to business, yang meraup 1,9 milyar USD.
Selama kunjungan, ada demonstrasi dari Amnesty international yang mengeluhkan tentang kasus HAM di Papua. Beruntung banyak diaspora setia yang menyambut hangat kehadiran RI 1 ini di dalam dan di luar ruangan di mana bapak presiden dan tim berada. Mbak Inna menyatakan rasa senang dan bangga ikut terlibat dalam acara pertemuan.
Keseruan menyambut di luar ruangan juga diceritakan mbak Siti Asia. Bendera merah putih panjang dipegang tangan-tangan diaspora. Nyanyian lagu Indonesia terdengar. Kompasianer yang tinggal di Bonn tapi juga bolak-balik ke Hannover karena punya bisnis di sana ini mengerahkan teman-temannya untuk hadir menyambut kedatangan bapak Jokowi. Garuda dan merah putih di dada. Ia datang ke sana setelah sebelumnya mendapatkan informasi dari group Jokowi lover di Jerman, sama dengan mbak Inna.