Lihat ke Halaman Asli

Wicaksono Bayu

Creative Consultant - Content Creator

Mengintip Sedikit Premier Perahu Kertas

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13444647461760505095

16 Agustus 2012 nanti adalah hari yang bersejarah, terutama bagi mereka pembaca setia novel-novel karya Dee. Itulah hari yang dinanti-nanti adDEEction -kaum yang berkumpul di Posko Pembaca Dee dan secara sukarela menahbiskan diri mereka "sakaw" akan buku-buku Dewi Lestari- untuk menginterpretasikan sejenak imajinasi mereka terhadap salah satu novel besutan sang "ibu suri", Perahu Kertas, yang akan diputar serempak di seluruh kota besar di Indonesia. Penulis sendiri mendapat sedikit keberuntungan mendapat undangan untuk menyaksikan premiernya di layar lebar beberapa saat yang lalu. [caption id="attachment_198969" align="aligncenter" width="640" caption="suasana di Epicentrum XXI"][/caption] Berlokasi di Epicentrum XXI, screening pertama film yang diangkat dari novel kelima istri Reza Gunawan ini dimulai sejak pukul 14.00 hingga show terakhir pukul 21.50, mengambil tempat di studio 1 dan 2. Tampak oleh penulis, kalangan artis yang ikut terlibat dalam produksi, diantaranya Reza Rahadian (Remi), Elyzia (Luhde), Kimberly Ryder (Wanda), Sylvia Fully (Noni), Shareena (Siska), dan tentunya pemeran Kugy, yang menjadi tokoh utama di cerita ini, Maudy Ayunda, membaur bersama rekan artis, tamu undangan, fans, dan awak wartawan yang turut hadir. [caption id="attachment_198970" align="aligncenter" width="640" caption="suasana di Studio 2"]

13444648211412011358

[/caption] Scene dibuka dengan deburan ombak, dan langsung memperlihatkan keelokan alam laut Indonesia, dilatarbelakangi narasi surat yang ditulis Kugy kepada Agen Neptunus, dengan posisi Kugy di atas perahu. Satu hal yang menjadi perhatian penulis, resolusi video yang dihasilkan di layar sangat tajam, seperti saat melihat film High-Definition. Entah kamera jenis apa yang digunakan Hanung Bramantyo, sang sutradara, yang jelas mata penonton cukup dimanjakan. Penata artistik, Fauzan, juga layak mendapat apresiasi dengan perhatiannya pada detail, seperti jam tangan kura-kura ninja yang dikenakan Kugy, gantungan kunci huruf "K" yang tergantung di backpack Keenan & Kugy, serta sejumlah lukisan yang bertebaran di sepanjang film. Departemen scoring dan soundtrack  juga patut mendapat perhatian. Penempatan lagu cukup representatif pada adegan yang sedang berlangsung. Namun dari 8 lagu yang terdapat di album soundtrack Perahu Kertas, penulis mencatat ada 2-3 lagu yang belum dimasukkan di bagian pertama dari film ini. Salah satunya lagu "Langit Amat Indah" yang dibawakan oleh Rida Sita Dewi, yang termasuk ditunggu-tunggu penulis akan hadir dalam momen apa di film ini. Penata casting, yang menjadi tanggung jawab Zaskia Adya Mecca, penulis anggap cukup berhasil menemukan bibit baru pada Fauzan Smith, yang berperan sebagai Eko, sepupu Keenan. Selain dialog-dialog yang memancing tawa penonton, karakter Eko yang konyol sanggup membuat penulis terpingkal-pingkal pada adegan ijab kabul yang harus diulang-ulang. Penulis menangkap, sepertinya ini ide sang sutradara untuk menyisipkan unsur kocak seperti di film-film beliau sebelumnya. Alur cerita yang mengalir, tempo yang tak terlalu lambat, menjadikan film ini sebagai drama yang ramah untuk diikuti meski belum membaca novelnya sekalipun. Dan keputusan sang produser, Chand Parwez, untuk membagi film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama ini menjadi dua bagian, sangat jitu, ditilik dari segi keutuhan cerita maupun kepentingan bisnis. Pemilihan timing yang tepat, saat libur Lebaran dan setelah gempuran film-film superhero Hollywood mereda, diyakini akan mendongkrak jumlah penonton untuk berbondong-bondong kembali memenuhi bioskop. Dan seperti yang penulis rasakan sendiri, ekspektasi yang lebih besar pada lanjutan Perahu Kertas ini akankah terpenuhi? menarik untuk diikuti... Selamat berlayar! (foto: dokumen pribadi penulis)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline