Lihat ke Halaman Asli

rizqa lahuddin

rizqa lahuddin

Streaming Musik, Saat Bajakan Mulai Ditinggalkan

Diperbarui: 1 Juni 2017   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Musik.. Siapa yang tidak menyukainya? Walaupun semua orang memiliki genre favoritnya sendiri, mendengarkan musik apapun jenisnya memilliki manfaat yang bisa dirasakan siapa saja. Rasa bosan saat berkendara di mobil, atau berdiri di kereta komuter tidak terlalu terasa menyebalkan jika ditemani musik. Bahkan tanpa anda sadari, jika pernah naik Lion Air, begitu pesawat landing dan parkir, mereka menyalakan musik di kabin supaya penumpang tidak berebutan keluar dari pesawat dan tetap dalam keadaan tenang.

Mendengarkan musik secara live atau langsung memang paling mengasyikkan. Pengalaman berbeda dengan hanya mendengarkannya melalui headset atau earphone yang paling bagus sekalipun. Hingga memunculkan kalangan "Audiophile" yaitu orang-orang yang rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk mengejar kualitas suara yang bagus seperti aslinya.

Kompasianer yang lahir di tahun 80an mungkin masih ingat dengan kaset dan walkman, lalu media penyimpanan musik berganti menjadi laser disc (tidak begitu populer di indonesia), dilanjutkan dengan Compact Disc dan sampailah di era saat ini dimana musik bisa disimpan di memory card atau didengarkan melalui streaming lewat internet. Nah, pergantian media penyimpanan musik ini memberikan pasang surut bagi industri yang ada di dalamnya. Mulai dari artis yang dipusingkan dengan musik bajakan sampai penjual kaset yang bangkrut. Bahkan toko retail CD terbesar di Indonesia kini menutup tokonya.

Kini dengan smartphone, seseorang tidak membutuhkan lagi gadget tersendiri untuk menyimpan musik, tidak seperti beberapa tahun yang lalu. Ditambah dengan harga paket internet yang semakin murah dan kencang (dulu kita membayar 100.000 utk internet berkecepatan GPRS, kini dng harga yang sama sudah mendapatkan kecepatan 4G), layanan yang paling populer adalah streaming musik melalui internet.

Di Indonesia sendiri ada 4 layanan streaming musik populer yaitu Apple Musik, Spotify, Joox dan Langit Musik. Mungkin masih ada beberapa yang lainnya tetapi bisa dibilang keempatnya adalah penguasa pasar. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya dan akan dibahas satu persatu.

Dok.pribadi

Apple Music

Layanan ini merupakan milik Apple, perusahaan yang sama yang membuat idevice seperti ipad, iphone, ipad dan macbook dan mereka sudah berpengalaman dalam dunia musik sejak lahirnya ipod. Apple memiliki kerjasama eksklusif dng beberapa artis sehingga ada beberapa lagu yang hanya bisa didengarkan secara streaming melalui apple musik. Kekurangannya adalah layanan ini hanya bisa dinikmati secara lebih optimal jika memiliki iDevice. Selain itu metode pembayarannya hanya bisa dilakukan menggunakan kartu kredit. Tidak ada layanan gratis dalam menikmati Apple Music, jadi pengguna diwajibkan membayar biaya langganan per bulan.

Dok.pribadi


Spotify

Spotify bisa dibilang memiliki koleksi musik paling lengkap, baik musik indonesia maupun luar negeri. Koleksi playlist nya juga paling asyik karena Spotify memiliki staf profesional untuk menciptakan playlist dng koleksi yang bagus-bagus. Kelebihannya lainnya adalah kita bisa mendengarkan musik secara gratis tanpa dipungut biaya, walaupun kualitas suaranya dibatasi, kadang diselipkan iklan dan musik tidak bisa di download.  Jika ingin kualitas yang lebih bagus, bisa berlangganan Spotify Premium dimana metode pembayarannya bisa menggunakan transfer bank, bahkan dibayar melalui minimarket. Cocok untuk orang Indonesia yang tidak semuanya nyaman dng pembayaran kartu kredit. Spotify juga populer di luar negeri.

Dok.pribadi

JOOX

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline